Kabar Gembira, Republik Islam Iran Bersedia Kembali ke Meja Perundingan
Perundingan terhenti sejak Ebrahim Raisi terpilih sebagai presiden Iran melalui pemilu pada Juni.
Raisi diperkirakan akan mengambil sikap keras ketika pembicaraan soal pakta nuklir Iran kembali digulirkan di Wina.
Enam putaran perundingan sejauh ini dilakukan secara tidak langsung.
Sebagian besar diplomat Eropa berhubungan bolak-balik dengan pejabat-pejabat AS dan Iran karena Iran tidak mau melakukan kontak langsung dengan AS.
Di Washington, juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price mengatakan AS berharap Iran akan kembali dengan itikad baik serta siap untuk berunding.
Berdasarkan pakta nuklir Iran, yang secara resmi bernama Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA), Iran harus membatasi program nuklirnya sebagai imbalan atas pelonggaran sanksi-sanksi dari AS, Uni Eropa, dan PBB.
Sebelumnya pada Rabu, sekretaris Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran mengindikasikan bahwa perundingan untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir tersebut akan gagal, kecuali kalau Presiden AS Joe Biden bisa menjamin bahwa pemerintahannya tidak akan lagi meninggalkan pakta itu. (ant/dil/jpnn)
Teheran dan enam kekuatan dunia pada April sudah mulai membahas upaya untuk menyelamatkan pakta nuklir Iran
Redaktur & Reporter : Adil
- Alhamdulillah, Israel dan AS Pastikan 160 Ribu Bahan Bakar Telah Terkirim ke Gaza
- Brasil Ukir Kemenangan Bersejarah dari AS Secara Dramatis, Cek Klasemen VNL 2024
- Link Live Streaming Big Match VNL 2024 Brasil Vs Amerika Serikat, Sekarang!
- Thailand Curi Satu Set saat Lawan AS pada Week 1 VNL 2024
- Joe Biden Larang Impor Uranium, Rusia Yakin Amerika Bakal Rugi Sendiri
- Blockout 2024: Upaya Memaksa Selebritas Amerika Peduli Gaza