Kabar Kurang Sedang Datang Dari Petani Ikan di Agam, Mohon Bersabar

Kabar Kurang Sedang Datang Dari Petani Ikan di Agam, Mohon Bersabar
Bangkai ikan di dalam keramba jaring apung di Danau Maninjau (ANTARA/Dok DPKP Agam))

jpnn.com, AGAM - Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Agam Sumatera Barat mencatat kerugian petani keramba jaring apung di Danau Maninjau, Kabupaten Agam, Sumatera Barat mencapai Rp 1,26 miliar.

Kerugian itu akibat kematian ikan sekitar 60 ton dampak dari angin kencang dan curah hujan tinggi melanda daerah itu semenjak beberapa hari lalu.

Kepala Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Agam, Rosva Deswi mengatakan kerugian Rp 1,26 miliar itu berdasarkan harga ikan tingkat petani Rp21 ribu per kilogram.

"Harga ikan tingkat nelayan mencapai Rp 21 ribu per kilogram dan ikan biasanya dipasarkan ke pasar tradisional di Sumbar, Riau dan lainnya," ujar dia.

Rosva mengatakan 60 ton ikan itu milik 52 orang petani yamg tersebar di Nagari Sungai Batang dan Tanjung Sani.

Saat ini, bangkai ikan tersebut masih berada di dalam keramba jaring apung dan petani diminta untuk tidak membuang ke dalam danau.

"Saya telah menyampaikan ke petani agar tidak membuang bangkai ikan ke danau, karena bisa mengakibatkan pencemaran di danau," imbuhnya.

Dia mengakui kerugian itu masih data sementara, karena penyuluh pertanian lapangan sedang mendata kematian ikan ke daerah lain pada Sabtu (19/11).

Kabar kurang sedap datang dari puluhan petani ikan di Agam, Sumbar, mereka mengalami kerugian hingga Rp 1,26 miliar

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News