Kabar soal Prediksi Cilegon Alami Tsunami di Akhir Tahun, BMKG Beri Penjelasan

Kabar soal Prediksi Cilegon Alami Tsunami di Akhir Tahun, BMKG Beri Penjelasan
Pengunjung bermain air di Pantai Carita, Pandeglang, Banten, Minggu (26/9/2021). FOTO: ANTARA/Muhammad Bagus Khoirunas/foc

jpnn.com, JAKARTA - Masyarakat sempat dihebohkan dengan adanya berita di media sosial yang mengatakan bahwa daerah Cilegon, Banten, diprediksi akan mengalami potensi gelombang tsunami setinggi 8 meter di akhir tahun 2021.

Hal itu disebabkan karena adanya kesalahpahaman terkait apa yang dibicarakan oleh Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, terkait potensi bencana tsunami yang dapat terjadi di wilayah Indonesia saat libur Hari Natal dan Tahun Baru.

Koordinator Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono beri penjelasan.

Dia menegaskan bahwa pihaknya tidak pernah mengeluarkan prediksi mengenai daerah Cilegon akan mengalami tsunami menjelang akhir tahun 2021.

“Terkait dengan pemberitaan yang sedang beredar saat ini, mengenai potensi tsunami di Cilegon, BMKG tidak mengeluarkan prediksi dan tidak memberikan prediksi akan terjadinya tsunami pada saat Hari Natal dan Tahun Baru,” kata Daryono dilansir dari Antara, Jumat.

Daryono menjelaskan Cilegon hanya merupakan salah satu contoh daerah rawan yang memiliki potensi tsunami dan dibicarakan dalam konteks secara umum untuk meminta masyarakat waspada terkait dengan cuaca, iklim, gelombang laut serta gempa dan tsunami saja.

"Artinya, sama saja dengan kota lain yang memiliki potensi dan catatan sejarah tsunami," kata Daryono.

Berdasarkan katalog tsunami BMKG, sejak tahun 1608 Indonesia telah mengalami bencana gelombang tsunami sebanyak 246 kejadian, sampai dengan yang terjadi di Selat Sunda beberapa waktu lalu.

Masyarakat dihebohkan dengan adanya berita bahwa daerah Cilegon diprediksi akan mengalami tsunami. BMKG bilang begini.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News