Kaca Mobil Dinas Presiden Susah Dibuka, Punya Mendagri Sering Mogok

Kaca Mobil Dinas Presiden Susah Dibuka, Punya Mendagri Sering Mogok
Mendagri Tjahjo Kumolo. Foto: dokumen JPNN.Com/Ricardo

jpnn.com, JAKARTA - Mendagri Tjahjo Kumolo mengatakan keputusan pemerintah untuk membeli mobil dinas baru bagi presiden dan wakil presiden tidak perlu dipermasalahkan selama melalui prosedur dan mekanisme yang berlaku.

“Yang penting semua prosedur sudah dilalui sesuai mekanisme yang ada, baik tender secara terbuka maupun penganggaran terbuka disetujui DPR,” kata Tjahjo dalam pesan singkat yang diterima di Jakarta, Sabtu.

Menurut Tjahjo, pembelian kendaraan dinas baru tersebut memang diperlukan karena sudah beroperasi selama 10 tahun sejak mobil itu diproduksi di pabriknya. Bahkan, mobil dinas yang digunakannya pun juga sering mengalami kerusakan.

“Mobil dinas Crown yang saya pakai masih bisa jalan dan dipakai, walau saya sering turun di jalan, pindah ke mobil patroli pengawal (patwal) karena mendadak mogok di jalan,” katanya.

Menurut dia, batas pemakaian mobil selama 10 tahun menjadi standar ideal penggunaan karena lebih dari itu mobil memerlukan perawatan ekstra untuk menghindari kinerja suku cadangnya sehingga berpengaruh pada aspek keselamatan pengguna.

BACA JUGA: Politikus Gerindra: Pengadaan Mobil Dinas Menteri Kok Baru Diributkan Sekarang

Tjahjo pun mengatakan rencana pembelian mobil dinas baru itu sudah pernah dimunculkan pada 2009, ketika Presiden Joko Widodo baru terpilih sebagai kepala negara. Namun, akhirnya Presiden Joko Widodo memutuskan tidak mengganti mobil dinasnya karena dianggap masih layak pakai saat itu.

“Lima tahun lalu berita tentang perlu atau tidak ganti mobil dinas sudah muncul, dan Bapak Presiden Jokowi memutuskan mobil dinas pejabat negara tidak ganti karena masih layak dipakai,” ujarnya.

Mendagri Tjahjo Kumolo mengatakan memang sudah waktunya mobil dinas presiden dan wakil presiden diganti dengan yang baru.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News