Kaca Spion

Oleh: Dahlan Iskan

Kaca Spion
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Hasil quick count begitu mencolok. Selisih suara tiga pasangan begitu jauh.

Selisih itu sulit dipakai untuk menggerakkan rakyat. Potensi people power lebih besar terjadi di Pilpres 2019. Waktu itu Prabowo kalah tipis.

Akan tetapi isu people power langsung reda ketika Prabowo menyatakan bisa menerima hasil pilpres. Dia pun jadi menteri.

Tentu pendukung utama Prabowo marah. Kecewa berat. Balik membenci, tetapi mayoritas rakyat menganggap Prabowo negarawan. Kalau sampai terjadi kekacauan negara yang rugi.

Potensi people power yang lebih besar terjadi ketika Gus Dur dilengserkan. Pengikut Gus Dur sudah siap bergerak.

Namun, Gus Dur mencegahnya. Gus Dur pilih meninggalkan Istana kepresidenan dengan celana pendeknya. Gus Dur dikenang sebagai negarawan.

Para negarawan sangat pandai meredakan ketegangan. Demi bangsa. Apalagi di saat selisih perolehan suara begitu jauhnya.

Memang perlu perbaikan total sistem pemilu kita, bahkan itu pun belum cukup. Harus sampai ke perbaikan sistem politik.

DUA ratus jenderal itu sudah dua hari sepakat: Presiden Jokowi harus mengundurkan diri. Kalau tidak, harus dilengserkan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News