Kader Demokrat Ini Sudah Dipanggil Secara Patut Tetapi Mangkir Tanpa Alasan, KPK Beri Peringatan
jpnn.com, JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengingatkan kepada pengurus DPD Partai Demokrat Papua Yohana Delaflata agar kooperatif atas panggilan hukum.
Hal ini disampaikan KPK setelah Yohana mangkir dari panggilan penyidik atas kasus dugaan pencucian uang dan korupsi proyek pengadaan barang dan jasa di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Mamberamo Tengah.
KPK sudah memanggil Yohana untuk datang ke Kantor Komisi Pemberantasan Korupsi RI, Jalan Kuningan Persada Kavling 4, Setiabudi, Jakarta Selatan, Senin (12/6).
Namun, yang bersangkutan mangkir.
"Telah dipanggil secara sah menurut hukum namun saksi tidak hadir tanpa konfirmasi," kata Juru Bicara KPK Ali Fikri dalam keterangannya, Selasa (13/6).
KPK pun akan memanggil ulang Yohana.
"Kami ingatkan agar saksi hadir pada pemanggilan berikutnya karena keterangan saksi dibutuhkan untuk dikonfirmasi atas dugaan aliran uang tersangka RHP (Ricky Ham Pagawak)," jelas Ali.
Seperti diketahui, Ricky terjerat kasus korupsi sejumlah proyek pembangunan di Kabupaten Mamberamo Tengah tahun anggaran 2013-2019.
KPK mengingatkan kepada pengurus DPD Partai Demokrat Papua agar kooperatif atas panggilan hukum.
- Bagaimana Sikap KPK soal Istri Rafael Alun yang Diduga Terima Aliran Uang Korupsi
- 5 Berita Terpopuler: Pengangkatan Honorer Mendesak, SK PPPK Setara PNS, Sama-Sama Harus Loyal dan Berintegritas
- Usut Kasus Investasi Bodong, KPK Bakal Panggil Dirut Taspen Antonius Kosasih
- KPK Tetapkan 2 Tersangka Baru terkait Kasus Korupsi Amarta Karya
- Usut Kasus Korupsi, KPK Panggil Senior Vice President Investasi PT Taspen
- Eks Penyidik KPK Minta Nurul Ghufron Mundur karena Terlibat dalam Mutasi ASN Kementan