Kader Golkar Tersangka KPK, Bamsoet: Kali Ini Mereka yang Berkuasa

jpnn.com - JAKARTA - Kader Partai Golkar kembali terjerat kasus dugaan korupsi. Setelah mantan Bupati Indramayu Irianto Mahfudz Sidik Syafiuddin (Yance) yang ditahan Kejaksaan Agung, kini giliran Bupati Lombok Barat Zaini Arony ditetapkan sebagai tersangka dugaan pemerasan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Menanggapi hal ini, Bendahara Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo, menilai kasus itu murni kasus hukum dan tidak memiliki tendensi politis. Karena itu partainya akan memberikan bantuan hukum. "Menurut saya itu murni kasus hukum. Pasti (kita berikan bantuan hukum),” jawabnya lewat pesan singkat, Jumat (12/12).

Ditanya apakah partai pimpinan Aburizal Bakrie (Ical) tidak khawatir rentetan penangkapan kader Partai Golkar pasca Munas Bali akan membuat DPD I lainnya ketakutan, Bamsoet tegas menjawab tidak khawatir, sembari mengeluarkab kalimat bersayap.

"Tidak khawatir sama sekali. Kita akan ikuti permainan ini. Sambil konsolidasi. Roda kan terus berputar. Kali ini mereka yang berkuasa. Kali lain, kami yang berkuasa," tulisnya.

Apakah dengan pernyataan ini artinya Bamsoet melihat ada unsur politis dari penangkapan dua kadernya, Yance dan Zaini, dia buru-buru bedalih bahwa penangkapan beruntut itu hanya kebetulan. Soal mereka tengah berkuasa, sekretaris FPG DPR ini menyebutnya hanya kiasan. "Ya itu kiasan biasa saja," tandasnya.

Zaini sendiri ditetapkan tersangka lewat surat perintah penyidikan yang diterbitkan pimpinan KPK 5 Desember 2014, terkait dugaan korupsi permohonan izin pengembangan wisata golf di Lombok Barat.

Zaini diduga melakukan pemerasan senilai Rp 1,5 sampai Rp 2 miliar dan telah diterimanya beberapa kali. Saat ini Ketua DPD I Golkar Lombok Barat itu sudah dicegah ke luar negeri. (fat/jpnn)