Kader Parpol Korup, Swing Voter Meningkat
Rabu, 17 Oktober 2012 – 21:51 WIB
JAKARTA - Survei oleh Syaiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menemukan lebih dari 50 persen sampel masih menjadi swing voter (massa mengambang). Meningkatnya massa mengambang atau yang belum menentukan pilihan atas partai politik ini bisa disebabkan oleh sikap kritis pemilih yang tidak puas dengan korupsi di kalangan kader parpol.
“Ketika ditanya, pemilih ternyata tidak suka dengan skandal korupsi yang menggerogoti partai yang dipilihnya. Artinya pemilih kita kritis” kata CEO SMRC, Grace Natalie dalam Dialog Kenegaraan bertema “Ancaman Swing Voter Menjelang Pemilu 2014” di gedung DPD RI, Kompleks Parlemen, Senayan Jakarta, Rabu (17/10).
Salah satu dampak dari banyaknya swing voter ini, lanjut Grace, adalah berubahnya peta kekuatan partai politik. Namun begitu hal ini harus disikapi secara positif.
“Peningkatan swing voter ini mengindikasikan bahwa pemilih kita saat ini lebih rasional. Mereka mulai bisa memberikan reward dan punishment terhadap perilaku anggota dewan. Jadi ini harus dipandang secara positif,” ujar Grace.
JAKARTA - Survei oleh Syaiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menemukan lebih dari 50 persen sampel masih menjadi swing voter (massa mengambang).
BERITA TERKAIT
- Pilkada DKI Jakarta, Nama-Nama Ini Masuk Radar Partai Demokrat
- Djarot PDIP Sebut Jokowi dan Gibran Pelanggar Konstitusi, Tak Layak Diundang
- Ini Alasan PDIP Tak Undang Jokowi dan Keluarganya
- Menteri dan Pimpinan Partai Pendukung Ganjar-Mahfud Bakal Hadir di Rakernas V PDIP
- Rakernas V Akan Dimulai, PDIP Akan Tentukan Sikap, Program, Hingga Pemenangan Pilkada 2024
- Patung Banteng Tertancap Anak Panah di Lokasi Rakernas V PDIP Menarik Perhatian