Kadhafi Jadi Buruan 188 Negara
Sabtu, 10 September 2011 – 05:05 WIB
Selain ICC yang dibantu Interpol, tokoh yang sudah 42 tahun berkuasa di Libya itu juga menjadi buron pasukan khusus Dewan Transisi Nasional (NTC). Penanggung jawab pemerintahan baru Libya itu memburu Kadhafi dan orang-orang dekatnya atas pelanggaran kriminal serius yang mereka lakukan sejak revolusi sipil bergulir pada pertengahan Februari lalu.
Baca Juga:
Selain represi terhadap oposisi, rezim Kadhafi diyakini bertanggung jawab atas serangkaian pembantaian, pemerkosaan, dan pembunuhan di Libya. Juni lalu ICC sudah menerbitkan surat perintah penangkapan untuk Kadhafi, Saif, dan Senussi. "Mereka bertanggung jawab atas aksi brutal militer yang melanggar prinsip kemanusiaan," terang ICC dalam keterangan tertulisnya waktu itu.
Untuk mempertegas surat perintah penangkapan tersebut, ICC lantas minta bantuan Interpol. Lewat red notice Interpol, ICC punya hak penuh atas Kadhafi dan dua orang terdekatnya. Dengan demikian, jika nanti salah seorang atau ketiganya tertangkap di salah satu negara, ICC berhak mengajukan ekstradisi. Selanjutnya, Kadhafi beserta Saif dan Senussi akan dibawa ke Den Haag, Belanda, untuk menjalani proses hukum.
"Sebagai pemimpin yang berkuasa di Libya sejak 1969, Kadhafi punya kekuatan penuh untuk mengatur pemerintah dan penguasa negara tersebut, termasuk militer. Karena itu, keterlibatannya dalam serangkaian aksi brutal sejak pertengah Februari lalu tak terbantahkan," papar Moreno-Ocampo dalam dokumen resmi ICC. Dalam keterangan tersebut, ICC menyebut Saif sebagai PM de facto rezim Kadhafi.
LYON - Interpol mengabulkan permohonan Pengadilan Kriminal Internasional (ICC). Kemarin (9/9) Organisasi Polisi Kriminal Internasional tersebut menerbitkan
BERITA TERKAIT
- Sekjen PBB Tegaskan Serangan Darat Israel ke Rafah tak Dapat Diterima
- Hamas Masih Berharap Mencapai Kesepakatan Damai dengan Israel
- Tolak Tawaran Damai, Israel Sebut Tuntutan Hamas Keterlaluan
- Korut: Amerika dan Pengikutnya Akan Mengalami Kekalahan Menyedihkan
- Soroti Kemiskinan di Negara Islam, Indonesia Desak OKI Ambil Tindakan
- Jakarta Futures Forum Bahas Visi Jangka Panjang Indonesia-India di Dunia Internasional