Kadin Desak Perluas Akses Pendanaan

Kadin Desak Perluas Akses Pendanaan
Kadin Desak Perluas Akses Pendanaan
JAKARTA – Melonjaknya suku bunga SBI hingga menyentuh 9,75 persen membuat akses pendanaan sektor UKM terhambat. Kenaikan suku bunga acuan menyebabkan suku bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR) kini berkisar 20-25 persen.  Meski demikian, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) meyakini kendala utama pengembangan sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) adalah masalah akses, bukan tingginya suku bunga.

“Memang suku bunga KUR kini menjadi paling mahal dibanding lainnya. Kita harapkan suku bunga KUR maksimal 15 persen karena NPL (non performing loan) KUR paling kecil,” ujar Ketua Komite Tetap Kadin Bidang UKM Sandiaga Salahuddin Uno di Jakarta Senin (22/9).

Dengan akses pendanaan yang masih lemah, Presiden komisaris Recapital Advisory ini mengharapkan pemerintah memberikan subsidi dalam bentuk perluasan akses dibanding subsidi bunga. Pasalnya, pasar dan sumber daya manusianya siap, hanya masalah akses pembiayaan yang minim. “Sektor ini juga paling kebal krisis. Ketika harga BBM naik, kurang dari 5 persen dari 800 ribu UKM yang kolaps.”

Ekonom Universitas Indonesia Darwin Zahedy Saleh menambahkan, sejak dikucurkan 5 November 2007, program KUR sudah terdistribusi lebih dari 64 persen. Dari target Rp 14 triliun hingga akhir Desember ini, sekitar Rp 9 triliun sudah terealisasi. “Ini artinya melebihi target yang ditetapkan 58 persen dengan jumlah debitur 995 ribu nasabah atau 120 persen dari target 800 ribu hingga akhir tahun,” kata Wakil Ketua ILUNI FE UI ini.

JAKARTA – Melonjaknya suku bunga SBI hingga menyentuh 9,75 persen membuat akses pendanaan sektor UKM terhambat. Kenaikan suku bunga acuan menyebabkan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News