Kadisperindag dan Sekdis Nyaris Adu Jotos

Kadisperindag dan Sekdis Nyaris Adu Jotos
Kadisperindag dan Sekdis Nyaris Adu Jotos

BOGOR - Tak disangka, hanya karena masalah utang piutang, Sekretaris Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Bogor, Hermen, dan Kepala Disperindag Kota Bogor, Bambang Budianto hampir adu jotos, kemarin.
    
Kejadian itu bermula ketika Bambang mendadak marah-marah bahkan setengah membentak kepada Hermen ketika kegiatan apel pagi di Kantor Disperindag, Jalan Pemuda, Kecamatan Tanah Sareal.
    
Merasa tidak terima dibentak, Hermen pun naik pitam dan mengajak Kadisperindag tersebut untuk adu jotos.
    
"Tiba-tiba saya dibentak Pak Bambang, karena hanya menanyakan perihal bukti pembayaran pemotongan tunjangan saya yang dilakukan olehnya selama tiga bulan berturut-turut," ujar Hermen kepada Radar Bogor (Grup JPNN), kemarin.
    
 Usut punya usut, ternyata Bambang melakukan pemotongan tunjangan Hermen karena masalah utang di luar kantor yang didera Hermen.  Padahal, menurut dia, masalah utang itu adalah masalah pribadi. Tapi kenapa Bambang justru secara sepihak memangkas tunjangannya setiap bulan.

Apalagi, Bambang bukanlah orang yang memberikan utang kepadanya, tetapi kenapa justru Kadisperindag tersebut terus ngotot memotong tunjangannya.
    
 Nilainya pun tidak kecil yaitu Rp800 ribu sebulan. “Awalnya tidak masalah tunjangan saya dipangkas, karena memang tiga bulan kemarin saya agak lalai melakukan pembayaran sehingga pihak pemberi utang datang ke kantor.  Namun yang saya sayangkan, kenapa tanpa konfirmasi kepada saya,  Kadisperindag justru langsung memangkas tunjangan saya, agar dibayar untuk melunasi utang tersebut. Padahal ini masalah pribadi saya,” keluh mantan sekdis Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) tersebut.
    
Hermen menyatakan, memang sedari awal sifat pimpinannya itu sangat temperamental dan arogan. Bahkan di beberapa kesempatan, Bambang kerap membawa celurit, golok hingga senjata api.
    
"Bambang itu, kalau marah tak segan-segan langsung memecat pegawainya. Itu sudah terbukti, kemarin saja salah satu pegawai dikeluarkan karena rekomendasinya," tuturnya.
    
Pria berdarah Sumatera ini menegaskan, tindakan arogans pimpinannya itu akan dilaporkan ke Walikota Bogor Bima Arya serta Inspektorat. Dia mengaku sudah tidak sanggup diperlakukan semena-mena.  Sejak dipimpim oleh Bambang, Hermen merasa selalu dipermalukan dan disalahkan di depan umum.
    
“Saya akan melaporkan kepada walikota dan Inspektorat atas tindakan arogansi pimpinan ini. Karena tak hanya berlaku pada satu orang saja, namun juga banyak pegawai yang ditindak secara semena-mena olehnya,” tandasnya.
    
Kejadian ini juga diamini oleh staf dan pegawai Disperindag Kota Bogor. “Ya sempat ribut-ribut, untungnya sempat dilerai oleh kami,” aku salah satu staf yang enggan namanya dikorankan.
    
Terpisah, Kepala Disperindag Kota Bogor Bambang Budianto saat hendak dikonfirmasi, justru tidak berada di tempat. Pengakuan para pegawainya bahwa setelah adu mulut dengan sekdisnya, Bambang mengunci diri di ruangan dan langsung bergegas pergi. “Katanya bapak ke Sentul,” ucap salah stafnya.
    
Saat dihubungi melalui ponsel pun, mantan kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi itu tidak merespon. (ind/c)


BOGOR - Tak disangka, hanya karena masalah utang piutang, Sekretaris Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Bogor, Hermen, dan Kepala


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News