Kado Nyawa

Oleh: Dahlan Iskan

Kado Nyawa
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Dor! Ramos pun terkapar. Kena tembak. Tewas. Selesai. Tidak akan bisa diungkap motif yang membuatnya begitu.

Sampai kelak ada peristiwa yang sama. Dalam waktu dekat.

Menurut media di sana, Ramos beberapa kali berhenti sekolah. On-off. Ia lantas bekerja sore di restoran fast food Wendy's di kota itu. Ia punya uang. Ia tabung. Untuk membeli hadiah ulang tahun pada diri sendiri.

Begitu bisa membeli senjata, Ramos kirim foto ke teman sekelasnya. Foto dua senjata itu.

Ia pun membanggakan penampilan barunya dengan rompi dan ranselnya. "Anda sudah tidak akan kenal saya lagi. Saya sudah berbeda," tulisnya.

Salvador Ramos adalah nama Spanyol. Demikian juga nama dua guru yang ia tembak. Pun nama-nama 19 siswa yang tewas. Sebagian besar berumur 9 dan 10 tahun.

Hari penembakan itu adalah hari kedua sebelum hari terakhir sekolah. Setelah itu sekolah libur panjang. Liburan musim panas. Selama dua bulan.

Karena itu, hari itu, sebenarnya hari istimewa. Siswa boleh pakai pakaian apa saja yang paling disuka. Alas kaki pun bebas. Boleh pakai sandal atau sepatu kesukaan.

Salvador Ramos adalah nama Spanyol. Demikian juga nama dua guru yang ia tembak. Pun nama-nama 19 siswa yang tewas.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News