Kaget, Film Golok Setan Di-Dubbing di Australia Jadi Devil's Sword

Kaget, Film Golok Setan Di-Dubbing di Australia Jadi Devil's Sword
Suyoto B Achamdi menunjukkan sebagian koleksi film jadulnya yang rata-rata diproduksi tahun 80-an. Foto; Agus Wirawan/ JAWA POS
 

Judul-judul film yang dikoleksi Suyoto, antara lain, Saur Sepuh, Tutur Tinular, Babad Tanah Leluhur, dan Aryo Penangsang. Film-film berlatar belakang sejarah tersebut rata-rata diproduksi pada 80-an dan merupakan film yang diangkat dari sandiwara radio yang kala itu sangat digemari.

 

Suyoto menceritakan, minimal dua bulan sekali para anggota KPFIJ mengadakan pertemuan rutin. Seringnya, pertemuan itu diadakan di kafe-kafe di Jakarta. Kegiatan utamanya adalah nonton bareng (nobar) film-film jadul. "Hampir seluruh anggota kami adalah para kolektor film jadul," ujarnya.

 

Soal biaya, Suyoto menyatakan tidak ada. "Yang datang membayar sendiri konsumsinya. Kami cuma sediakan filmnya," kata pria yang akrab disapa Toto ini.

 

Dialah yang menyebarkan undangan nobar melalui blog maupun Facebook KFIJ. Di antara ribuan anggota KFIJ, biasanya belasan orang datang untuk nobar di tempat yang telah ditentukan.

Mencintai produk Indonesia bisa dilakukan dengan berbagai cara. Misalnya, yang dilakukan Suyoto B. Achamdi ini. Dia adalah pendiri komunitas yang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News