Kakek-Nenek Itu Lega Bisa Lihat Jokowi dari Dekat

Kakek-Nenek Itu Lega Bisa Lihat Jokowi dari Dekat
BANGGA: Para pedagang Pasar Gede turut meluapkan rasa syukur. Foto: Iswara Bagus Novianto/Jawa Pos Radar Solo

Ketika Jokowi melakukan pisah sambut dengan mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Istana Merdeka, warga beralih ke area Tugu Monas. Tujuan mereka hanya satu, yakni menyaksikan Konser Syukuran Salam Tiga Jari yang digagas sejumlah relawan. Acara itu berlangsung sejak pagi dan melibatkan banyak artis yang mengisi secara sukarela.

Selain di Monas, syukuran rakyat digelar serentak di berbagai kota di seluruh Indonesia. Syukuran tersebut diklaim sebagai syukuran terbesar, tidak hanya di Indonesia, namun bahkan di dunia, untuk menyambut seorang presiden baru.

’’Konser Salam Tiga Jari ini kami tujukan sebagai lambang bersatunya kembali rakyat Indonesia yang pada hari-hari kemarin seolah terpisah ke dalam dua kubu yang saling berlawanan,’’ ujar Ketua Tim Nasional Syukuran Rakyat dan Konser Salam Tiga Jari Abdee Negara di Monas kemarin.

Gitaris grup band Slank tersebut mengungkapkan, pergelaran akbar itu diselenggarakan dan didukung berbagai pihak secara sukarela.

Di antaranya, kalangan seniman musik dan seniman tari serta visual Indonesia. Selain itu, band musik kelas internasional asal Inggris, Arkarna, ikut tampil mengisi panggung konser tanpa dibayar. ’’Mereka terbang ke sini pakai duit sendiri,’’ ucapnya.

Acara yang menyedot perhatian ratusan ribu rakyat ibu kota itu sudah diperkirakan Abdee. Karena itu, dia tidak terkejut melihat lautan manusia menyesaki tiga titik acara, yakni bundaran HI, Lapangan Monumen Nasional (Monas), dan Istana Negara.

’’Sejak awal kami lontarkan ide ini, lalu tanya-tanya ke masyarakat. Ternyata, mereka antusias. Oh ya, bagus nih,’’ tuturnya.

Konser syukuran itu juga dihadiri Presiden Jokowi yang datang pukul 18.15 atau mundur sekitar satu setengah jam dari jadwal. Di atas panggung di samping Monas, dia memotong tumpeng, dilanjutkan pidato singkat di hadapan warga yang menyemut.

SEJAK pukul 07.00, gelombang warga yang ingin mengarak pemimpin barunya mulai berdatangan di bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta. Semakin siang,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News