Kakek-Nenek Itu Lega Bisa Lihat Jokowi dari Dekat

Kakek-Nenek Itu Lega Bisa Lihat Jokowi dari Dekat
BANGGA: Para pedagang Pasar Gede turut meluapkan rasa syukur. Foto: Iswara Bagus Novianto/Jawa Pos Radar Solo

Tumpeng diserahkan kepada beberapa orang yang dinilai sebagai sosok yang menginspirasi. Salah satunya adalah sopir taksi perempuan bernama Siti Bugiah. Dia adalah single parent yang menghidupi dua anaknya.

Bagi Abdee, Konser Syukuran Rakyat Salam Tiga Jari itu sebenarnya bukan yang pertama digelar untuk Jokowi. Pada 5 Juli lalu, bersama para relawan, dirinya juga membuat Konser Salam Dua Jari di Senayan.

Konser itu disebut-sebut kembali menaikkan popularitas Jokowi yang sempat menurun dan nyaris disalip Prabowo Subianto (capres dari Koalisi Merah Putih). Jokowi akhirnya menang dalam pilpres.

Meski sangat sukses saat Konser Salam Dua Jari, Abdee mengaku sempat dag-dig-dug dalam acara syukuran kali ini. Dia khawatir Jokowi tidak bisa hadir di Monas. Maklum, Jokowi sekarang sudah menjadi presiden. Acaranya padat. Apalagi Jokowi harus menerima tamu pemimpin negara sahabat yang ingin menyampaikan ucapan selamat.

’’Sepanjang konser, saya terus berdoa agar Pak Jokowi bisa hadir. Sebab, konser itu kurang lengkap bila tidak dihadiri Bapak Presiden kita,’’ ucap Abdee.

Akhirnya, Jokowi membuktikan janjinya untuk datang dalam syukuran itu. Meski hanya singkat, dia sudah melengkapi puncak acara yang rangkaiannya diselenggarakan sejak 17 Oktober lalu tersebut. ’’Setelah ini tidak ada acara lagi,’’ tandas Abdee.

Dia merasa bangga bisa menjadi salah satu bagian dari Indonesia pada masa kepemimpinan Jokowi. Hal itu membuat dirinya begitu bersemangat menyiapkan konser syukuran di Monas tersebut. Dia rela beberapa hari menghabiskan waktu di lokasi bersama para relawan.

Menurut Abdee, pesta tersebut adalah pesta kemenangan rakyat. Seluruh acara yang digelar di sekitar Istana Negara kemarin juga berlangsung karena adanya kekuatan rakyat yang mau membantu dengan sukarela. Bahkan, para musisi hadir dan manggung tanpa dibayar.

SEJAK pukul 07.00, gelombang warga yang ingin mengarak pemimpin barunya mulai berdatangan di bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta. Semakin siang,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News