Kakek Penjual Pisang Korban Perampokan Ini Masih Kuat, Ternyata Resepnya…

Kakek Penjual Pisang Korban Perampokan Ini Masih Kuat, Ternyata Resepnya…
Suratman menceritakan kronologis perampokan yang ia alami Selasa lalu. FOTO: M.RIDWAN/JAMBI EKSPRES

Sepanjang perjalanan hari itu, sang kakek mendapat sedekah dari pengguna jalan. Bahkan ia mengantongi Rp 400 ribu dari pengguna jalan yang lewat.

Dari rumah, kakek itu sudah membawa uang Rp 600 ribu. Ia sengaja mengantongi uang cukup banyak, karena ia berniat membayar kursi tamu untuk lebaran yang sudah ia pesan.

“Kursinya sudah Saya pesan, janji sore diantar. Sebelum diantar, Saya mau bayar dulu rencananya. Tapi belum sempat bayar, uang Saya dirampas orang pakek mobil,” kata pria kelahiran 1923 itu.

Ia menceritakan, awalnya ia tidak curiga dengan pengendara mobil yang merampoknya. Kata dia, pengendara mobil itu awalnya hendak membeli pisang, namun saat hendak membayar, si pembeli enggan keluar mobil, karena berdalih malu beli pisang di bulan Ramdan. Sang kakek diminta antar pisang ke dalam mobil.

“Tiba di dalam mobil, pintunya langsung dikunci, kan pakai remot. Waktu itu ada handuk merah ditempelkan di bahu Saya, rasanya dingin,” kata dia.

Dia minta keluar, akhirnya dia dorong pintu. Pelaku berhasil mengambil uang dalam sakunya. Total uang yang diambil Rp 1.175.000.

“Itu uang Saya hasil jualan pisang Rp 175 ribu, uang dikasih orang di jalan Rp 400 ribu dan Rp 600 ribu saya bawa dari rumah. Itu untuk bayar kursi lebaran,” cerita kakek.

Kakek 52 cucu itu mengaku sempat shok saat kejadian. Namun ia akhirnya pasrah dan menyerahkan semuanya pada Allah SWT.

Ada berkah setelah musibah. Itulah yang dialami Suratman, 94, seorang kakek renta penjual pisang keliling jadi korban perampokan. Hikmah yang ia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News