Kakek Penjual Pisang Korban Perampokan Ini Masih Kuat, Ternyata Resepnya…

Kakek Penjual Pisang Korban Perampokan Ini Masih Kuat, Ternyata Resepnya…
Suratman menceritakan kronologis perampokan yang ia alami Selasa lalu. FOTO: M.RIDWAN/JAMBI EKSPRES

“Saya tidak melapor ke Polisi, karena kata polisinya, biar mereka yang ke rumah, kasihan melihat saya yang sudah tua,” sebutnya.

Dari kejadian itu, sang kakek banyak mendapat perhatian masyarakat, orang-orang berdatangan ke rumahnya dan memberikan bantuan. Meski sempat mengalami shock, kakek tetap berjualan.

Bahkan jualannya banyak dikerumuni warga. Pisang 20 sisir yang ia bawa mengahasilkan uang Rp 6 juta.

“Alhamdulillah banyak yang bantu. Mereka beli pisang yang harga Rp 20 ribu dibayar Rp 100 ribu, dikembaliin sosoknya mereka dak mau,” tuturnya.

Suami Sarofah itu mengaku sudah banyak dikunjungi masyarkat dan tokoh masyarat. “Total bantuan dari orang ada sekitar Rp 10 juta. Akhirnya bisa bayar kursi, karena kursinya sudah datang,” ujarnya.

Suratman mengaku sudah berjualan pisang 1 tahun belakangan ini. Niatnya untuk membeli kursi sudah tertanam sejak 3 bulan terkahir.

Ia bertekad setiap hari berjualan agar bisa mewujudkan mimpinya untuk membeli kursi. Meski usianya sudah memasuki 1 abad, namun, fisik sang kakek masih kuat, ia sanggup setiap hari medorong gerobak sepanjang 3 km.

“Rahasianya banyak makan sayur. Saya makan daun ubi rambat sama toge. Yang instan saya tidak mau,” imbuhnya. (***)


Ada berkah setelah musibah. Itulah yang dialami Suratman, 94, seorang kakek renta penjual pisang keliling jadi korban perampokan. Hikmah yang ia


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News