Kalau Bisa Kaya dan Terkenal dari Idealisme Grunge, Kenapa Tidak

Kalau Bisa Kaya dan Terkenal dari Idealisme Grunge, Kenapa Tidak
Kalau Bisa Kaya dan Terkenal dari Idealisme Grunge, Kenapa Tidak

jpnn.com - JAKARTA - Vokalis band Konspirasi, Che, ternyata tidak menyangka acara diskusi dan gigs 'Grunge Angkat Bicara' cukup mendapat perhatian. Bertempat di Rossi Fatmawati Lantai 4, Jakarta Selatan, Kamis (4/6) malam, ratusan penonton memadati venue.

"Mau banget kalau acara ini ada setiap bulan, ke daerah-daerah. Saya juga gak nyangka kalau malam ini banyak yang datang. Selain penonton, media juga banyak," kata Che saat ditemui JPNN.com di sela-sela acara tersebut.

Seperti diketahui, 'Grunge Angkat Bicara' diselenggarakan Rockotor Movement. "Ya, kami mau mengangkat grunge lagi. Bagi saya, sudah enggak berduka lagi sama Kurt Cobain meninggal. Tapi saya lebih berduka saat grunge nggak terus hidup. Makanya ada kan lagu saya buat di Konspirasi, 'Grunge Harga Mati'," kata dia.

Bukan hal tabu jika suatu trend musik tercipta dari adanya siaran di televisi. Sedangkan saat ini, musik dangdut lagi hits sebagai tontonan orang Indonesia.

Sebagai band indie, Che punya cara tersendiri untuk mempromosikan dua band miliknya. Cupumanik merupakan band pertamanya sebelum bergabung dengan Marcell, Edwin dalam Konspirasi.

"Yang pasti ideliasme grunge harus dipertahankan. Idealis itu kan bukan berarti enggak mau kaya, nggak mau terkenal. Kalau bisa kaya dan terkenal dari idealisme grunge, kenapa tidak?" kata dia.

'Montage of Hack' film dokumenter Kurt Cobain, Vokalis Nirvana pun menjadi satu magnet bagi ratusan penonton tadi malam saat film itu diputar. Ragam komentar dalam diskusi juga menjadi bagian 'Grunge Angkat Bicara'. (mg3/jpnn)


JAKARTA - Vokalis band Konspirasi, Che, ternyata tidak menyangka acara diskusi dan gigs 'Grunge Angkat Bicara' cukup mendapat perhatian.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News