Kalau Bukan karena Jupe, Mungkin Aku Sudah Tidak Ada di Dunia Ini

Kalau Bukan karena Jupe, Mungkin Aku Sudah Tidak Ada di Dunia Ini
Sergei Litvinov saat ditemui di Bandara Soekarno-Hatta sesaat sebelum terbang ke Rusia Rabu, 2 Juli 2014. Jupe membantunya, membuka jalan ke dunia hiburan. Foto: M. Amjad/Jawa Pos/dok.JPNN.com

Permasalahan yang dihadapi Sergei dan nasibnya yang sengsara ternyata mengundang banyak simpati.

Selain dari para anggota Pasoepati dan pemilik warung jus dekat Sriwedari, dia sering diundang untuk menjadi bintang tamu reality show serta acara televisi lainnya.

’’Aku beruntung, banyak orang di sini yang peduli kepadaku. Tapi, aku bingung kenapa pengurus sepak bolanya diam saja,’’ ucapnya.

Lantaran sering tampil dalam acara televisi di Jakarta, Sergei sempat mendapat tawaran untuk main sinetron. Dia mendapat peran figuran seorang satpam dan tayang dalam dua episode.

’’Hasilnya lumayan, bisa untuk makan dan beli pulsa untuk menelepon anak-istri di sana,’’ ungkap pemain yang pernah memperkuat Solo FC, Persikab Bandung, dan terakhir PSLS Lhokseumawe itu.

Pertengahan Juni lalu, Sergei sempat dihubungi sang istri yang mulai tidak sabar menunggu suaminya pulang ke Rusia.

Tidak disangka, perempuan yang hampir tiga tahun dinikahinya itu tiba-tiba menelepon sambil terisak. Dia juga mendengar suara anaknya, Mireia Litvinov, 2, menangis di telepon.

’’Aku lagi ada di Jakarta, lagi syuting film. Tiba-tiba, istri telepon sambil menangis dan minta cerai. Aku sempat shock. Tapi, aku telepon lagi dan minta dia sabar sedikit lagi. Aku janji ke dia untuk cepat pulang,’’ bebernya.

Sergei Litvinov, 30, pemain asal Rusia yang pernah merumput di PSLS Lhokseumawe, Nanggroe Aceh Darussalam, merasa begitu sedih begitu mendengar Julia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News