Kalau Bung Karno Digertak, ini yang Terjadi…

Kalau Bung Karno Digertak, ini yang Terjadi…
Bung Karno, Bung Hatta, Soebardjo dan kawan-kawan di Pegangsaan Timur 56, beberapa hari setelah Proklamasi 1945. Foto: Arsip Nasional Belanda.

jpnn.com - RUMAH Bung Karno di Pegangsaan 56 Jakarta makin ramai. Para pemimpin, baik dari golongan tua pun golongan muda mulai berdatangan. Malam 15 Agustus 1945 kian dingin. Tapi tensi kian panas. Bung Karno diancam pakai belati. 

Wenri Wanhar - Jawa Pos National Nerwork 

Bung Hatta yang baru datang angkat bicara. "Saya mengerti maksud tuan-tuan," katanya kepada para pemuda. "Dan saya sudah mendengar pula tentang penyerahan Jepang, tetapi resminya belum."

Pria berkacamata berusia 43 tahun itu menghela nafas sejenak. "Tentang maksud supaya rakyat kita yang memproklamasikan kemerdekaan, itu pun sudah pula saya dengar dari Sjahrir," sambung Hatta. 

Sama dengan Bung Karno, Hatta pun ingin terlebih dahulu mendengar pikiran Jepang yang sebelumnya menjanjikan kemerdekaan Indonesia.

Subadio Sastrosatomo, saksi mata peristiwa itu bercerita--sebagaimana ditulis wartawan J. Tuk Suprapto dalam Sinar Harapan, 18 Agustus 1970--demi mendengar tanggapan golongan tua, seorang pemuda nyeletuk, "barangkali Bung Besar kita takut lihat hantu dalam gelap. Barangkali dia menunggu-nunggu perintah dari Tenno Heika."

Wikana, pimpinan pemuda menyambung ejekan itu dengan gerakan mendadak yang tak diduga-duga. 

"Kita tidak ingin mengancammu, Bung!" tandasnya seraya mendekati Bung Karno dengan belati terhunus. 

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News