Kalau Gak Bisa Bersihin Sampah, Jangan Ngotorin!
jpnn.com, MAKASSAR - Persoalan sampah di Indonesia masih membutuhkan perhatian serius. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya menegaskan kunci dan akar utama pengelolaan sampah adalah perilaku dan kebiasaan masyarakat.
Untuk itu perlu kebiasaan buruk membuang sampah sembarangan harus diatasi bersama.
''Jadi kalau nggak bisa bersihin ya jangan ngotorin", tegasnya saat menghadiri peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2018 di kawasan Anjungan City of Makassar Pantai Losari, Kota Makassar, Minggu (18/3).
Dia mengingatkan tentang hasil riset Samuel Huntington pada tahun 1960-an.
Huntington membandingkan Korea Selatan vs Ghana, di mana kedua negara berangkat dari kondisi dan indikator ekonomi yang hampir sama. Namun 30-an tahun kemudian Korea Selatan menjadi negara maju, sementara Ghana seperti jalan di tempat.
''Kesimpulan Huntington adalah karena persoalan budaya atau culture. Untuk itu kita harus memulai pengelolaan sampah dari gerakan perubahan perilaku,'' imbuhnya.
Mewujudkan Indonesia bebas sampah menurutnya bukan hal mustahil.
Selain berbagai kebijakan pemerintah dan kerja bersama segenap komponen masyarakat, hal penting lainnya adalah perlu dibangun budaya unggul dengan ideologi lingkungan.
Perilaku dan budaya buang sampah masyarakat Indonesia harus terus dibina agar berubah lebih baik.
- Omzet Bank Sampah Capai Rp 2,8 Miliar per Bulan, Rekrut Ratusan Ribu Pekerja
- 48 Desa di Jateng Terima Penghargaan Desa Mandiri Sampah
- AQUA Berdayakan Para Pemulung Jadi Pelaku Industri Ekonomi Sirkular
- Menteri Siti Nurbaya Meluncurkan Logo Sertifikasi Penurunan Emisi
- Menteri Siti Menyebut Jokowi Berhasil Mengukir Warisan Iklim Luas Bagi Indonesia
- Menteri LHK Siti Nurbaya Bicara Soal Turbulensi dan Paradigmatik Pembangunan Kehutanan Indonesia