Kalau Lagi di Rumah, Bima Arya Mandi Sampai 5 Kali
jpnn.com, BOGOR - Wali Kota Bogor Bima Arya mengatakan kenaikan kasus konfirmasi COVID-19 di wilayahnya terjadi karena kedisiplinan dan kekhawatiran warga yang mulai menurun.
Senin (3/8) kemarin, terjadi penambahan delapan kasus baru, sehingga total kasus positif COVID-19 di Kota Hujan menjadi 301 kasus.
“Saya membaca satu situasi yang sangat mengkhawatirkan. COVID-19 naik, tetapi kekhawatiranya menurun, disiplinnya menurun. Ini yang sangat berbahaya,” ujar Bima kepada Radar Bogor, Senin (3/8).
Menurut Bima, naiknya jumlah kasus konfirmasi di Kota Bogor merupakan salah satu indikator menuju puncak COVID-19 dan itu masih sesuai prediksi.
Namun, Bima tak sependapat dengan penilaian bahwa Indonesia telah menghadapi gelombang kedua.
“Gelombang pertama saja belum tuntas. Gelombang kedua itu kalau sudah mentok kemudian flat-nya menurun,” tuturnya.
Bima menjelaskan saat ini Kota Bogor sedang menghadapi sejumlah klaster persebaran COVID-19.
Antara lain, klaster keluarga, luar kota, fasilitas kesehatan, hingga klaster perkantoran.
Bima Arya tak sependapat dengan penilaian bahwa Indonesia telah menghadapi gelombang kedua corona.
- Limbah dari BSD Diolah Secara Ilegal di Bogor, Polisi Bergerak
- Jaga Hati
- 3.542 PPPK Kabupaten Bogor Menjalani Masa Orientasi, Asmawa Tosepu Berpesan Begini
- Bima Arya 1.000 Persen Dukung Dedie Rachim jadi Wali Kota Bogor
- Kepemimpinan Bima Arya Selama 10 Tahun di Kota Bogor Menuai Pujian
- The Jansen Hingga Swellow Siap Beraksi dalam Konser Asal Bunyi