Kalau Ternyata Benar, SBY Bukan Lagi Tokoh Demokrasi

Kalau Ternyata Benar, SBY Bukan Lagi Tokoh Demokrasi
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Foto: Ricardo/JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Ferdinand Hutahaean ikut merespons kabar Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mendaftarkan Partai Demokrat sebagai merek ke Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (KI).

"Saya tidak percaya sama sekali Pak SBY akan melakukan hal seperti itu," ucap Ferdinand kepada JPNN.com, Sabtu (10/4).

Kalau Ternyata Benar, SBY Bukan Lagi Tokoh DemokrasiFerdinand Hutahaean. Foto: Ricardo/JPNN.com

Mantan politikus Partai Demokrat (PD) itu meyakini SBY sebagai ketua majelis tinggi di partai berlogo bintang segitiga merah putih itu paham apa yang patut didaftarkan sebagai hak kekayaan intelektual (HAKI) dan mana yang tidak.

"Kecuali Pak SBY diracuni oleh masukan-masukan yang tidak benar dari sekelilingnya," ucap mantan kepala departemen energi DPP PD tersebut.

Namun, Ferdinand sangat menyayangkan bila hal itu memang dilakukan SBY. Sebab, parpol harus terbuka, menjadi milik publik, dan bisa diakses semua pihak.

"Meskipun didirikan oleh secara keluarga, contoh ini, tetap partai politik itu harus menjadi parpol yang terbuka," ujar Ferdinand.

Menurut dia, parpol tidak bisa diklaim menjadi hak kelompok pribadi bahkan oleh pendiri sekalipun. Ferdinand pun meyakini SBY memahami hal semacam itu.

"Makanya saya tidak yakin Pak SBY, pribadinya melakukan hal itu kecuali diracuni oleh masukan-masukan yang membuat beliau sesat memahami demokrasi," kata Ferdinand.

Ferdinand merespons kabar SBY mendaftarkan Partai Demokrat sebagai merek ke Ditjen Kekayaan Intelektual Kemenkumham.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News