Kalbar Kurang 600 Bidan

Kalbar Kurang 600 Bidan
Kalbar Kurang 600 Bidan
PONTIANAK - Meski setiap tahunnya tenaga medis menjadi prioritas dalam penerimaan CPNS, tetap saja sejumlah daerah mengalami kekurangan. Provinsi Kalimantan Barat misalnya, masih mengalami kekurangan bidan 500 sampai 600 orang. Lantaran kekurangannya masih cukup besar, Kementrian Kesehatan mempersilakan Pemprov Kalbar menentukan sendiri berapa tenaga bidan yang harus direkrut. Kemkes tidak akan membatasi jumlah yang akan direkrut.

Kepala Dinas Kesehatan Kalbar, Andy Jap menjelaskan, pihaknya menargetkan bisa memenuhi ketentuan satu desa minimal satu bidan. “Jika mengacu pada satu desa memiliki satu bidan, kita kekurangan bidan 500 sampai 600 orang. Untuk menambah kekurangan bidan ini, Kementerian Kesehatan tidak membatasi formasinya sampai sekarang,” ujar Andy Jap di Balai Petitih Kantor Gubernur Kalbar.

Hanya saja dijelaskan,  peluang yang diberikan ini bukan sebagai pegawai negeri, melainkan pegawai tidak tetap. Andy berharap seluruh bidan jangan memiliki persepsi bahwa untuk mengabdi harus menjadi pegawai negeri. Dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat juga bisa dengan menjadi bidan pegawai tidak tetap. “Dalam setahun ada tiga kali pembukaan formasi untuk bidan PTT,” kata Andy.

Kendala penambahan tenaga bidan ini juga disebabkan Kemenkes RI tidak bisa merekrut sendiri tenaga bidannya. Jika ada bidan yang berminat menjadi pegawai tidak tetap, bisa mendaftar, kemudian daerah akan mengusulkannya kepada Kemenkes.  “Jadi Kemenkes menyiapkan kuotanya. Daerah silakan mencari tenaga bidannya, kemudian diusulkan kepada pusat untuk diangkat menjadi PTT,” kata Andy.

PONTIANAK - Meski setiap tahunnya tenaga medis menjadi prioritas dalam penerimaan CPNS, tetap saja sejumlah daerah mengalami kekurangan. Provinsi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News