Kamar Tidur Kapolda Papua Wangi Sebelum Letjen Herman Asaribab Meninggal
Tiga jam kemudian, Paulus Waterpauw mendapat kabar almarhum meninggal dunia.
“Kedekatan kami begitu terasa. Saya yakin aroma wangi bunga yang saya cium di kamar tidur memberi isyarat beliau datang untuk pamit,” ungkap putra asli Papua ini.
Waterpauw menerangkan, sebelumnya ia dan almarhum pada November lalu sama-sama ke Jakarta.
Kapolda melakukan perawatan di rumahnya sementara almarhum di rumah sakit dan tak lagi berkomunikasi.
“Sebenarnya Senin (14/12) saya dan beliau tiba di Jayapura. Beliau tiba di Jayapura dalam bentuk yang lain yakni Tuhan sudah memanggilnya,” ungkap Kapolda dengan mata yang berkaca-kaca.
Kapolda melanjutkan, kepergian almarhum bentuk kedukaan yang mendalam sebagai sahabat, senior dan partner dalam bekerja.
Keberadaan mereka diatur sedemikian rupa, pimpinan memberikan amanah bagi kedua putra terbaik Papua ini.
“Ke mana-mana kami selalu bersama dan situasi itu hingga saat ini terjawab karena kebersamaan kami. Pimpinan selalu bersama dan diikuti para prajurit yang berada di bawahnya. Saya teramat kehilangan, secara pribadi dan juga mewakili seluruh rekan-rekan kepolisian di Papua merasa kehilangan dan menyampaikan turut berduka cita mendalam,” pungkasnya.
Mata Kapolda Papua berkaca-kaca di pemakaman Letjen Herman Asaribab. Ternyata dia sudah mendapat firasat temannya akan pergi.
- Menjelang Peringatan HUT ke-67, Kodam XV/Pattimura Gelar Bakti Sosial
- Mempertajam Insting Bertempur Prajurit, Yonif 433 Kostrad Gelar Latihan Tempur dan Menembak
- TNI AD Makin Dekat dengan Masyarakat Papua, Nih Buktinya
- ASABRI Gandeng TNI untuk Pemanfaatan Program & Pertukaran Data Peserta
- Dandim Balangan Ultimatum Anak Buah yang Terlibat Permainan Judi Online, Siap-Siap Saja
- Gatot Nurmantyo Anggap Salim Said Guru Bagi Setiap Kolonel TNI