Kambing Semok

Oleh Dahlan Iskan

 Kambing Semok
Dahlan Iskan.

Tidak terlihat.

Tidak berani bertanya ke mana lima 'i' pergi.

Saya mencoba agak lama berdiri di depan restoran itu. Pura-pura lihat-lihat sekitar.

Tidak juga terlihat.

Saya masih punya alasan lain. Untuk bisa lebih lama lagi di situ --pura-pura melihat cara pegawai mengiris daging kambing. Di teras restoran itu.

Yang mengiris daging itu ternyata adiknyi.

Saya pura-pura hanya tertarik pada teknik mengirisnya. Namun akhirnya tertarik beneran. Baru saat itulah saya tahu: seperti itulah ternyata isi pantat kambing bahenol itu.

Di seluruh pantat itu ternyata tidak ada dagingnya. Pantat itu 100 persen terdiri dari lemak --lemak yang sangat padat mengeras.

Yang bukan Islam tidak ingin menggunakan kata yang sensitif itu --babi. Bagaimana kalau sesama pemakan babi ingin janjian ke rumah makan yang ada sajian babinya?

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News