Kampanye Hitam Mendistorsi Demokrasi

Kampanye Hitam Mendistorsi Demokrasi
Kampanye Hitam Mendistorsi Demokrasi

JAKARTA - Pengamat Politik dari Universitas Indonesia (UI), Arbi Sanit mengingatkan setiap pasangan capres yang ikut dalam Pilpres 2009 ini akan kehilangan suara dan sekaligus akan mendistorsi demokrasi jika masing-masing tim sukses melakukan kampanye hitam (black campaign).

“Black Campaign pasti akan mempengaruhi opini masyarakat terhadap pilihannya dan sekaligus mendistorsi demokrasi,” ujar Arbi di Jakarta, Selasa (30/6).

Apalagi sudah sampai ke tahap saling serang, lanjutnya, masyarakat akan menjadi semakin apatis terhadap calon-calon presiden tersebut. Bahkan fenomena ini akan mendorong jumlah golongan putih akan meningkat.

“Dengan saling tuding, membuat masyarakat akan semakin bingung dan apatis karena persoalan bangsa terlalu rumit dan tidak akan bisa mereka selesaikan. Belum lagi soal DPT yang hingga kini tak diselesaikan,” ujarnya.

Selain mengkritisi fenomena kampanye hitam, Arbi Sanit juga menyesalkan para konsultan politik yang hanya mementingkan kesuksesan pribadinya tanpa mempertimbangkan hal yang lebih besar dari populeritas dirinya. “Management tim sukses yang kacau itu adalah penyebab tim sukses malah berupaya mensukseskan dirinya sendiri tanpa peduli dengan orang yang seharusnya mereka sukseskan,” tedgas arbi Sanit.

Sementara Pengamat Politik Boni Hargens berpedapat saling serang sebenarnya bagus. Hanya saja serangan itu hendaknya ditujukan pada program dan bukan masalah-masalah yang bersifat pribadi ataupun sara. "Visi inilah yang sama sekali tidak dimiliki oleh masing-masing konsultan politik dan tim sukses pasangan capres."

“Seperti pengakuan JK bahwa dirinya mengalami kesulitan membangun listrik 10 ribu Megawatt karena dihalangi oleh Boediono. Pengakuan itu baik dan rasional karena membuat masyarakat tahu sosok yang diserang," kata Boni.

JAKARTA - Pengamat Politik dari Universitas Indonesia (UI), Arbi Sanit mengingatkan setiap pasangan capres yang ikut dalam Pilpres 2009 ini akan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News