Kampanye Terakhir SBY-JK Tetap Saling Kritik
Minggu, 05 Juli 2009 – 06:06 WIB

Foto: Raka Denny/JAWA POS
Dia juga mengaku punya banyak jurus dalam menghadapi serangan saat debat dan kampanye. ''Saya jelek-jelek tiga puluh tahun di militer. Ada strategi flexible respons, dia jual kita beli. Dihantam sekali, saya hantam sekali,'' tuturnya dalam dialog di Graha Pena Jakarta itu.
Jusuf Kalla yang berbicara di Graha Pena Surabaya juga menyinggung debat capres terakhir yang berlangsung seru. Dia membuka rahasia mengapa dirinya memiliki percaya diri saat debat itu. ''Soal bahasa (dalam debat), natural saja. Saya justru banyak belajar ketika jadi aktivis PII maupun HMI. Di situ saya membiasakan diri. Biasakan dengan logika dan memperbanyak referensi,'' ungkapnya dalam diskusi yang dipandu Direktur Jawa Pos Nany Wijaya tersebu.
JK juga kembali mengungkapkan kritiknya terhadap kampanye satu putaran yang kini merebak di mana-mana. Dia menyesalkan kampanye yang menyebutkan hemat Rp 4 triliun bila pilpres berlangsung satu putaran. ''Itu kesalahan, mencantumkan Rp 4 triliun. Jangan dihitung dalam uang,'' tegasnya.
''Kesalahannya bukan (pemilu) satu putaran. Tapi, menilai demokrasi dengan uang. Fatal kesalahan tim SBY. SBY tidak mengaku, sama saja dengan ilegal,'' ujarnya.
JAKARTA - Pada hari terakhir masa kampanye pemilihan presiden Sabtu (4/7), para capres-cawapres all-out menarik simpati. Pasangan nomor satu Mega-Prabowo
BERITA TERKAIT
- Gus Yasin Dukung Agus Suparmanto Jadi Ketum PPP di Muktamar
- Groundbreaking Kantor Nasdem Karawang, Idris Sandiya Ingatkan Pentingnya Pembangunan Fisik & Mental
- Fathi Nilai Kebijakan Ekonomi Trump Ancaman Serius, Pemerintah Perlu Strategi Baru
- Mutasi Letjen Kunto Bikin Heboh, Legislator Yakin TNI Independen
- Pengamat Sebut Rekayasa Penangkapan Cawabup Bengkulu Selatan Preseden Buruk Bagi Demokrasi
- Martin Manurung: Presiden dan DPR Sepemikiran Tuntaskan RUU PPRT