Kampanye Terakhir SBY-JK Tetap Saling Kritik
Minggu, 05 Juli 2009 – 06:06 WIB

Foto: Raka Denny/JAWA POS
SBY juga mengeluhkan tepuk tangan penonton yang seharusnya baru boleh dilakukan pada akhir presentasi. ''Dalam tata krama debat, kalau moderator lebih tegas, itu bisa dihindari. Tapi, kepatuhan pada aturan, dengan keberanian dan kecepatan untuk melanggar, itu berbeda-beda,'' katanya dalam dialog yang dipandu Chairman Jawa Pos Dahlan Iskan itu.
Baca Juga:
Dia menuturkan, dirinya hanya mengiyakan pernyataan bahwa iklan ''Pilpres Satu Putaran Saja'' bukan berasal dari tim kampanyenya. ''Saya tidak membenarkan ilegalnya. Yang saya benarkan, bukan iklannya SBY,'' ujarnya.
Iklan ''Pilpres Satu Putaran Saja'' dibuat oleh Lembaga Studi Demokrasi yang dimotori Direktur Eksekutif Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny J.A. SBY mengungkapkan, di negara demokrasi, tidak ada yang boleh menghambat ekspresi setiap rakyat, termasuk keinginan pilpres dilaksanakan satu putaran.
Dia juga menjawab kritik bahwa dirinya terlalu emosional saat debat. ''Saya ini tidak mudah dibawa ke permainan seseorang. Tidak ada yang mendikte saya. Tidak ada yang bisa memprovokasi saya,'' tegasnya. Meski demikian, SBY mengaku sekali-sekali harus menjawab serangan dari pihak lain.
JAKARTA - Pada hari terakhir masa kampanye pemilihan presiden Sabtu (4/7), para capres-cawapres all-out menarik simpati. Pasangan nomor satu Mega-Prabowo
BERITA TERKAIT
- Robert Kardinal Sebut Masyarakat Papua Kecewa dengan Pelaksanaan Pemekaran
- Kontroversi Mutasi Letjen Kunto, Pengamat Militer Bicara Matahari Kembar
- Cuti Petahana di PSU Pilkada Banggai Disorot, Diduga Tak Pernah Ada
- Hidayat Nur Wahid Serukan Konsistensi Perjuangkan Palestina Merdeka di Milad ke-23 PKS
- Bahlil: AMPI di Bawah Ketum Jerry Memiliki Posisi Strategis di Golkar
- Beri Kuliah Program Doktor, Bamsoet Ingatkan Pentingnya Keseimbangan Demokrasi dan Hukum