Kandungan Asam di Permukaan Kulit Menentukan Siapa yang Lebih Sering Digigit Nyamuk

Kandungan Asam di Permukaan Kulit Menentukan Siapa yang Lebih Sering Digigit Nyamuk
Kandungan asam di permukaan kulit manusia diduga menjadi salah satu sebab mengapa kita digigit nyamuk. (Oregon State University/flickr.com/CC-BY-SA-2.0)

Para peneliti ini mengatakan kemungkinan faktor genetis memainkan peran mengenai komposisi asam di kulit kita sehingga mereka kemudian lebih mudah digigit nyamuk.

"Memahami mengapa sebagian orang lebih sering digigit dibandingkan yang lain memberikan pengetahuan baru mengenai bau kulit ternyata penting bagi nyamuk dan ini bisa menjadi masukan dalam membuat obat pencegah gigitan nyamuk yang lebih efektif," kata para peneliti.

Banyak alasan mengenai gigitan nyamuk

Ini bukan pertama kalinya para ilmuwan mencoba menemukan jawaban mengapa sebagian orang lebih rentan digigit nyamuk sementara yang lainnya tidak.

Dr Cameron Webb, peneliti nyamuk di University of Sydney, mengatakan ada banyak alasan mengapa seseorang lebih banyak digigit nyamuk dibandingkan yang lain.

"Ini bisa disebabkan karena bawaan genetik kita, dan bagaimana berbagai cairan kimia yang muncul di kulit kita," katanya.

"Tetapi juga bisa disebabkan karena aktivitas kita, apakah kita sedang kedinginan atau kepanasan, berkeringat, sedang hamil, dan kadang juga karena pola makan.'

Dr Gordana Rasic peneliti mengenai nyamuk di QIMR Berghofer Medical Research Institute di Queensland mengatakan para ilmuwan baru-baru ini menemukan jawaban mengenai mengapa mereka yang terkena malaria terkena gigitan nyamuk lagi.

"Ini merupakan penemuan yang penting karena bila seseorang yang sudah mengidap malaria digigit nyamuk, maka nyamuk itu kemudian terkena malaria dan bisa kemudian menyebabkan malaria tersebut ke orang lain," katanya.

Para pakar akhirnya menemukan jawaban mengapa ada orang yang lebih sering digigit nyamuk

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News