Kanker Serviks jadi Penyakit Mematikan Kedua di Indonesia, Kaum Perempuan Wajib Skrining

Kanker Serviks jadi Penyakit Mematikan Kedua di Indonesia, Kaum Perempuan Wajib Skrining
Penjelasan Dokter Nida Amelia Hashifah, seorang peneliti dari PT. Bio Farma terkait kanker serviks. Foto: Natalia Laurens/JPNN

Di antaranya merasa malu dan tidak nyaman dengan metode skrining. Selain itu, tidak mendapat dukungan dari keluarga dan suami yang mendorong skrining rutin.

Alasan lainnya ialah kurangnya pengetahuan tentang bahaya kanker serviks tersebut.

Kini, kata Dokter Nida, kaum perempuan tidak perlu khawatir dan takut menjalani skrining kanker serviks.

Dia mengatakan Bio Farma akan meluncurkan alat kesehatan, berupa Diagnostic Kit CerviScan HPV-hr qPCR yang bisa digunakan untuk dengan nyaman untuk siapapun dengan hasil yang cukup akurat.

“Jadi untuk kaum perempuan tidak perlu takut untuk skrining karena ini metodenya dengan menggunakan sample urine kita. Metodenya membuat nyaman dan mudah. Tidak perlu khawatir dan malu dengan urine dari usernya,” ujar dr. Nida.

Pada kesempatan yang sama, Iman Suryaman dari Departemen Manajemen Produk Domestik PT Bio Farma mengungkapkan harga Diagnostic Kit itu lebih terjangkau dibanding metode lainnya. Harga produk itu dari yang diluncurkan Bio Farma sebesar Rp 135.000,-.

Iman mengatakan harga tersebut bisa berubah-ubah bergantung dari klinik tempat pasien datang untuk menjalani tes tersebut.

Menurutnya, penggunaan diagnostic kit itu harus dilakukan oleh tim medis di klinik sehingga harga bisa berubah tergantung bentuk pelayanan dan fasilitas masing-masing tempat pemeriksaan.

Kaum perempuan tidak perlu khawatir dan takut menjalani skrining kanker serviks karena kini ada cara mudah dan murah.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News