Kantor Kemenag Bojonegoro Mengaku Kecolongan

jpnn.com, BOJONEGORO - BOJONEGORO - Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Bojonegoro angkat bicara terkait kasus dugaan asusila di salah satu Madrasah Ibtidaiyah (MI) di Bojonegoro.
Kepala Kantor Kemenag Bojonegoro, Abdul Wakhid menyatakan kecolongan atas dugaan asusila 8 siswa Ibtidaiyah
“Sudah saya marahi habis-habisan yayasannya. Apalagi asramanya sembunyi-sembunyi,” ujar Wakhid dalam keterangannya, Kamis(21/3).
Wakhid lebih lanjut mengatakan program asrama yang dijalankan oleh salah satu MI favorit di Bojonegoro tersebut tidak memiliki izin resmi dari Kemenag.
Wakhid juga mengatakan berulang kali mengingatkan pentingnya pengawasan anak didik secara ketat, sehingga hal-hal yang tidak diinginkan dapat diminimalisir.
“Kami sudah ratusan kali menggelar pembinaan. Dan pesan-pesan itu (asusila) saya sampaikan,” kata Wakhid.
Sementara itu terkait sanksi, Wakhid mengatakan hal tersebut merupakan kewenangan kantor wilayah (Kanwil) Kemenag.
“Sudah saya laporkan Kanwil kasus ini, dan senin kami akan gelar rapat darurat termasuk ponpes,” ujar Wakhid.
Kantor Kementerian Agama Bojonegoro mengaku kecolongan terkait dugaan asusila siswa Ibtidaiyah.
- Sunan Kalijaga Endowment Fund Perkuat Kemandirian Finansial PTKIN
- Kemenag Percepat Sertifikasi Tanah Wakaf di Jateng, 53% Sudah Bersertifikat
- Seleksi PPPK Tahap 2, Zamroni: Semoga Semua Honorer Terserap, Amin
- Gunung Kidul Jadi Lokasi Perdana Proyek Wakaf Strategis Kemenag
- Kemenag Dorong Wakaf Hijau Jadi Gerakan Nasional Pelestarian Lingkungan
- Kemenag dan MOSAIC Terus Dorong Ekosistem Hutan Wakaf di Indonesia