Kapal Terbakar, 8 Tewas 2 Hilang

Kapal Terbakar, 8 Tewas 2 Hilang
Warga bersama petugas mengevakuasi jenazah korban kecelakaan KM Usaha Baru.
AMBON - Duka menyelimuti masyarakat Pulau Kelang, Kecamatan Waesala, Seram Bagian Barat. Menjelang perayaan Idul Fitri 1429 H, kecelakaan laut merenggut nyawa warga yang mendiami kawasan tersebut. Kapal Motor (KM) Usaha Baru yang dinakhodai La Ona, warga Dusun Tiang Bendera, Desa Tahalupu, Pulau Kelang karam di pesisir perairan Tanjung Allang, Kecamatan Leihitu Barat, Maluku Tengah, Jumat (26/9). Akibatnya, 8 orang tewas, 2 hilang, 5 luka bakar dan 60 lainnya berhasil menyelamatkan diri. Korban meninggal semuanya berasal dari Dusun Tihu, Desa Tahalupu. Sedangkan dua korban hilang berasal dari Dusun Tiang Bendera.

Informasi yang dihimpun, kapal berangkat dari dermaga tradisional di samping Pasar Tagalaya, Ambon sekitar pukul 09.00 Wit dengan tujuan Dusun Tiang Bendera. Kapal memuat penumpang melebihi kapasitas mencapai 78 orang dengan 4 diantaranya adalah ABK. Padahal kapal motor itu bertonase 7 GT dengan kapasitas muat hanya sekitar 35 orang.

Sekitar 1 jam berlayar, tiba-tiba ada asap yang keluar dari bagian mesin sehingga menyebabkan puluhan penumpang menjadi panik. Tidak berapa lama, api muncul dan membakar bagian dalam kapal sehingga membuat para penumpang berusaha menyelamatkan diri. Selang beberapa saat kapal kemudian tenggelam.

Berbagai upaya penyelamatan dilakukan. Beberapa perahu nelayan masyarakat Allang berupaya memberikan pertolongan kepada para penumpang dan ABK. Kabar tenggelamnya kapal tradisional ini sampai juga ke kantor Search And Rescue (SAR) Ambon yang kemudian mengirimkan Kapal Negara 338 untuk membantu mengevakuasi para korban.

Selain itu, kapal penyelamat (rescue) milik Adpel Ambon serta Kapal Siwalima milik Pemda Maluku juga turut membantu melakukan evakuasi. Kapolsek Bandara AKP Mozes Alfons dan Kapolsek Leihitu AKP Ony Prasetyo S.Ik bersama para personilnya termasuk yang turun langsung ke Desa Allang dan membantu proses evakuasi.

Korban meninggal tiga wanita dewasa dan lima anak-anak. Diduga mereka terjebak dan tidak dapat menyelamatkan diri saat terjadi kebakaran di kapal. Empat korban tewas ditemukan oleh tim penyelamat masing-masing La Firlan (4), La Rizky (4), Wa Ida (70) dan Wa Fitri (7) yang kemudian dievakuasi ke Desa Allang.

Tiga korban lainnya, masing-masing Wa Enu (59), Wa Ani (55) dan Wa Asih (13) ditemukan tim SAR sekitar pukul 13.00 Wit yang kemudian mengevakuasi ke Pelabuhan Yos Sudarso dan selanjutnya dibawa ke RSUD Dr Haulussy Ambon. Empat korban tewas lainnya sekitar pukul 18.00 Wit kemudian menyusul dievakuasi ke RSUD Dr Haulussy Ambon. Rencananya para korban akan disemayamkan di rumah keluarga di Kebun Cengkih.

Satu korban tewas lainnya ditemukan sekitar pukul 18.30 Wit diperairan Desa Allang. Korban terakhir ini belum dapat diidentifikasi karena kondisi yang sangat memprihatinkan. Sekujur tubuh korban hangus terbakar sehingga sangat sulit untuk dikenali. Jenazah korban hanya tinggal potongan daging yang terbungkus potongan kain. Jenazah dalam bentuk gumpalan daging itu dimasukan ke dalam tas plastik dan dibawa oleh keluarga korban.

AMBON - Duka menyelimuti masyarakat Pulau Kelang, Kecamatan Waesala, Seram Bagian Barat. Menjelang perayaan Idul Fitri 1429 H, kecelakaan laut merenggut

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News