Kapolda Banten Dapat Penghargaan dari Buwas Setelah Bongkar Mafia Beras

Namun, kata dia, ada mafia beras yang menjual beras Bulog itu ke pedagang untuk mendapatkan keuntungan.
"Yang lalu itu, mereka itu membeli dari Bulog itu Rp 8.300 (dengan biaya angkut gudang), mereka jual langsung Rp 12.000 sampai Rp 13.000 dengan diganti karungnya dan dampaknya jelas banyak negatifnya," ujar Buwas.
Praktik itu lazim terjadi di berbagai daerah, tetapi terungkap salah satunya di Banten. Buwas pun memberi penghargaan kepada Polda Banten karena berhasil mengungkap kasus ini.
"Ini terjadi bukan hanya di Banten, tetapi begitu terungkap di Banten, maka di wilayah lain mulai mereda. Bukan berarti tidak mungkin timbul kembali, karena sekarang ini beras sedang mahal," katanya.
Saat ini Bulog sedang melakukan operasi pangan melalui Stabilitas Pasokan Harga Pangan (SPHP) serta penyaluran bantuan pangan dari pemerintah kepada 21,3 juta keluarga penerima manfaat (KPM).
"Beras premium sampai ada Rp 17-18 ribu, bahkan satu daerah sampai Rp 21 ribu. Nah, ini kalau tidak disikapi dengan operasi pasar yang dari sudut komersial, ini pasti akan terus (naik)," kata Buwas. (cuy/jpnn)
Kapolda Banten Irjen Rudy Heriyanto menerima penghargaan dari Dirut Perum Bulog Budi Waseso setelah mengungkap mafia beras.
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan
- Stok Bulog Selama 4 Bulan Capai 3,5 Juta Ton, Terbesar Sejak Indonesia Merdeka
- Bulog Terapkan Teknologi Biostimulan, Produksi Padi di Karawang Naik 2 Kali Lipat
- Wamentan Sudaryono Kunjungi Pusat Pertanian di Belanda, Ini Tujuannya
- Kolaborasi BULOG-Pupuk Indonesia Saat Panen Raya, Petani Langsung Beli Pupuk Sesuai HET
- Cetak Rekor, Serapan Beras Bulog Capai 1,3 Juta Ton Sepanjang April 2025
- Bulog Siap Dukung Koperasi Merah Putih untuk Memperkuat Ketahanan Pangan