Kapolda Harus Bertanggung Jawab Atas Kematian 6 Laskar FPI, Mereka Dibantai

Kapolda Harus Bertanggung Jawab Atas Kematian 6 Laskar FPI, Mereka Dibantai
Fadli Zon. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Politikus Partai Gerindra Fadli Zon mengkritik kepolisian dalam kasus tertembaknya enam laskar Front Pembela Islam (FPI) di Tol Jakarta-Cikampek KM 50 Karawang, Jawa Barat, Senin (7/12).

Fadli mengaku mendapat informasi laskar FPI tewas setelah tertembak polisi.

"Kenapa sampai ada tembak mati? Memangnya mereka teroris? Polisi jangan gegabah gunakan senjata," tulis Fadli di Twitter akun @fadlizon, Senin ini.

Fadli berkeyakinan bahwa laskar FPI atau pendukung Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab, tidak memiliki senjata api.

Menurut Fadli, para laskar dan pendukung itu cinta damai.

"Saya sangat yakin pendukung Habib Rizieq cinta damai dan tak dibekali senjata. Harus diusut tuntas. Jika berlebihan, polisi telah melakukan abuse of power. Kapolda harus bertanggung jawab," tutur Fadli.

Sementara itu, Sekretaris Umum (Sekum) FPI Munarman menyebut polisi mengucapkan narasi bernuansa fitnah atas kasus tewasnya enam laskar FPI.

Terutama, kata Munarman, ketika polisi menarasikan laskar FPI menembak penyidik Korps Bhayangkara. Menurut Munarman, kejadian tewasnya enam laskar FPI sebagai tindakan pembantaian.

Enam orang laskar FPI atau pendukung Habib Rizieq Shihab tewas setelah ditembak polisi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News