Kapolri Ogah Komentari Kisruh PS TNI vs Gresik

Kapolri Ogah Komentari Kisruh PS TNI vs Gresik
Seorang suporter saat dikejar oleh anggota TNI yang menjadi suporter juga karena merasa dilempar batu duluan oleh suporter Persegres Gresik United.: Foto: Galih Cokro / Jawa Pos

jpnn.com - JAKARTA - Kapolri Jenderal Badrodin Haiti menyatakan, polisi tidak akan mengevaluasi bentrokan antarsuporter PS TNI dengan Gresik United. Sebab, menurutnya, setiap daerah sudah punya standar operasional pengamanan masing-masing ketika perhelatan sepakbola berlangsung.

"Tidak ada. Jadi semua mengacu pada wilayah masing-masing," kata Badrodin di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (24/5).

Badrodin enggan mengomentari tindakan anarkis suporter TNI ketika menjadi penonton  klub sepakbolanya beraksi. Ia juga enggan menjawab apakah Polri akan memperketat pengamanan saat PS TNI bertanding.

‎"TNI ini kan pasukan-pasukan yang terkoordinir. Tentu kami lebih mudah mengoordinasikanmnya. Berbeda sama yang suporter lain," ujar Badrodin.

Seperti diberitakan, rusuh mencoreng laga lanjutan Torabika Soccer Championship (TSC) 2016 antara Persegres Gresik melawan PS TNI. Kerusuhan itu diduga karena suporter Persegres atau yang biasa dijuluki Ultras melakukan provokasi. Tapi, provokasi tersebut ditanggapi oleh suporter TNI yang ditempatkan di sektor utara Stadion Petrokimia Gresik.

Imbasnya, salah satu suporter PS TNI langsung menyerbu ke suporter Persegres. Sejauh ini, 50 suporter Pesegres mengalami luka-luka. Mayoritas luka diterima suporter Pesegres di daerah kepala karena benturan batu. (Mg4/jpnn)

 



Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News