Kapolri Pastikan Pergeseran Posisi Kabareskrim Tak Dipolitisasi

jpnn.com, JAKARTA - Kapolri Jenderal Tito Karnavian menanggapi sejumlah miring terkait mutasi Kabareskrim yang dinilai begitu cepat. Pasalnya, Komjen Arief Sulistyanto baru menjabat lima bulan, langsung diganti oleh Irjen Idham Azis.
Menurut dia, tidak ada yang aneh dari mutasi yang dilakukannya itu. Tito juga membantah tuduhan pergeseran itu terkait dengan kepentingan partai politik tertentu.
"Di sini saya tekankan, pergantian pejabat, tidak ada kaitannya dengan faksi-faksi, friksi-friksi. Polri tetap solid," ujar Tito seteah memimpin sertijab 17 perwira tinggi di Mabes Polri, Kamis (24/1).
Jenderal bintang empat ini menegaskan, setiap organisasi, termasuk Polri pasti terdapat perbedaan. Hal itu juga merupakan sesuatu yang wajar.
“Tetapi, perbedaan itu tidak menimbulkan dampak destruktif. Semua perbedaan hal biasa, untuk memperkuat," tegas Tito.
Mantan Kapolda Papua ini meminta pihak luar tidak mengembuskan isu-isu yang mengganggu soliditas Polri.
"Tolong pihak eksternal Polri mendukung. Jangan membuat analisis sendiri. Soliditas itu selain dibentuk secara internal, tapi juga dibentuk secara eksternal,” sebut Tito.
Pria kelahiran Palembang ini memaparkan pergeseran posisi pejabat teras Mabes Polri karena ada dua perwira tinggi yang akan pensiun per 1 Februari yaitu Komjen Lutfi Lubihanto (Kabaintelkam) dan Irjen Deden Juhara (Asops Kapolri).
Komjen Arief Sulistyanto baru menjabat sebagai Kabareskrim selama lima bulan langsung diganti oleh Irjen Idham Azis.
- Adinkes Dorong Pemanfaatan Dana Desa untuk Penuntasan Stunting
- Biaya Haji Indonesia Lebih Mahal dari Malaysia
- Ingin Kunjungi Arab Saudi, Prabowo Berencana Bangun Perkampungan Haji Indonesia
- Wamen LH Puji Aksi Nyata Agung Sedayu & WBI Lestarikan Lingkungan Pesisir
- Ada Jenis Honorer Database BKN Tidak Bisa jadi PPPK Paruh Waktu
- Demi Mewujudkan Reforma Agraria, Akademisi Usul Hak Milik Tanah Buat Koperasi