Kapolri Puji Peran SAS Institute Mencegah Radikalisasi Agama

jpnn.com, JAKARTA - SAS Institute bertemu dengan Kapolri Jenderal Tito Karnavian dan jajaran Pimpinan Polri. Pertemun di berlangsung di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (6/4).
Direktur SAS Institute, M Imdadun Rahmat menyatakan akan komit bersama pihak Kepolisian menjaga keberagaman dan toleransi umat beragama.
"Sebagaimana yang sudah dipaparkan Pak Kapolri, deradikalisasi itu proses. Ada ideologi kekerasan, ada aktor yang memproduk dan menyebarkannya, ada target yang disasar dan ada medianya," kata Imdadun dalam keterangan tertulis, Sabtu (7/4).
"Kita harus bekerja untuk membendung ideologinya, membatasi ruang gerak aktor-aktornya, menghambat medianya dan memagari masyarakat agar tidak terpapar. Paling kurang dengan melemahkan dan memutus salah satunya, proses deradikalisasi akan jauh melemah," tanbahnya.
SAS Institute hadir atas desakan situasi dimana ideologi kekerasan semakin berkembang di Indonesia.
Secara tegas, SAS Institute akan bersama-sama pemerintah menjaga nilai-nilai Pancasila dan Islam Nusantara sebagai warisan para wali.
"Kita melawan, dengan cara-cara yang damai dan edukatif. Narasi-narasi kekerasan kita modrasi dengan Islam rahmatan lil alamin, Islam Nusantara" ujar Imdadun Rahmat.
Sementara, Jenderal Tito Karnavian mendukung SAS Institute dalam mencegah radikalisasi agama.
SAS Institute bertemu dengan Kapolri Jenderal Tito Karnavian dan jajaran Pimpinan Polri. Pertemun di berlangsung di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (6/4).
- Momen Prabowo Singgung Kapolri-Panglima TNI: Wah, Alamat Enggak Diganti Nih!
- Mendagri Tito Pidato di Global Security Forum di Qatar
- Ormas Kebablasan Bukan Diselesaikan dengan Revisi UU, tetapi Penegakan Hukum
- Jadi Irup Hari Otda 2025, Sekda Sumsel Sampaikan Pesan Penting Mendagri Tito, Simak
- Dihadiri Menteri & Kapolri, Jambore Karhutla 2025 Resmi Dibuka
- Kemendagri dan Pemerintah Denmark Siap Kerja Sama untuk Memperkuat Pemadam Kebakaran