Kapolri Sebut Pileg Bakal Lebih Keras ketimbang Pilpres

Kapolri Sebut Pileg Bakal Lebih Keras ketimbang Pilpres
Jenderal Tito Karnavian. Foto: Jawa Pos Group/dok.JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian menyatakan, Pemilu 2019 bukan hanya untuk pemilihan presiden (pilpres). Menurutnya, tahun depan juga ada pemilihan legislatif (pileg) yang lebih rawan ketimbang pilpres.

Tito mengatakan, persaingan dalam pileg jauh lebih keras ketimbang pilpres. Sebab, setiap calon anggota legislatif (caleg) berusaha menang di daerah pemilihan (dapil) masing-masing.

"Semua mau survive, ingin terpilih. Jadi bertanding di dapil masing-masing dengan calon partai lain. Itu pertarungan keras," kata Tito di PTIK, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (13/9).

Mantan kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) itu menambahkan, setiap partai politik juga ingin mengantongi suara sebanyak mungkin demi memenuhi parliamentary threshold atau ambang batas parlemen sebesar 4 persen. Praktis, partai yang gagal melewati ambang batas parlemen tak bisa memiliki kader di legislatif.

"Sehingga, pertarungan 2019 ini fokus tidak hanya pilpres. Kalau saya duga di dapil-dapil dalam memperebutkan kursi legislatif dan ditambah dorongan partai bukan hanya memenangkan pilpres tapi partainya supaya survive bisa lolos ke parlemen,” tegas dia.

Tito juga menyebut parpol akan lebih berat memenangkan calegnya ketimbang calon presiden (capres). Terlebih, minat masyarakat memang ke pilpres.

"Nanti parpol fokusnya lebih berat ke parliamentary threshold dibanding pemenangan pilpres karena ini masalah partai. Kalau publik tertarik ke pilpres. Tapi kalau parpol ke parlemen," tandas dia.(cuy/jpnn)


Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian menyatakan, persaingan dalam pemilihan legislatif pada Pemilu 2019 jauh lebih keras ketimbang pilpres.


Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News