Kapolri Ungkap ISIS Ada di Belakang Kelompok Santoso

Kapolri Ungkap ISIS Ada di Belakang Kelompok Santoso
Kapolri Badrodin Haiti. Foto: dok/JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur yang dipimpin oleh Santoso masih eksis di Poso, Sulawesi Tengah. 

Mereka kerap melakukan perlawanan sengit saat coba diberantas Polri. Kelompok ini menguasai hutan belantara seluas 60 kilometer, dan membuat Polri agak kesulitan memberangusnya. Selain itu, mereka juga punya logistik dan persenjataan yang mumpuni.

Kapolri Badrodin Haiti menyebut, di belakang Santoso Cs ada dukungan dari ISIS. Tak cuma itu, dari pendonor dalam negeri pun kerap memberikan sumbangan kepada gembong teroris paling dicari di Indonesia ini.

"Ya ada. Dia (Santoso Cs) punya hubungan dengan kelompok ISIS yang ada di Syria. Tetapi, juga dari dalam negeri ada," kata Badrodin, di Mabes Polri, Jumat (21/8).

"Tentu sumbangan-sumbangan itu juga ada," sambung mantan Kapolda Sulteng ini.

Persembunyian Santoso Cs di hutan membuat Polri agak kesulitan memutus mata rantai logistik kepada kelompok teroris ini.

Sebab, banyak jalan yang tak semuanya bisa terdeteksi untuk masuk ke dalam hutan tersebut. "Kalau (luasnya) kecil cuma 10 hektar sudah bisa dari dulu. (Tapi ini) dari ujung ke ujung itu 60 kilometer," imbuh Haiti.

Menurut Haiti, keberadaan Santoso CS yang tinggal 30 hingga 40 orang lagi di hutan itu terdeteksi sejak 2007. Sebelumnya, mereka berada di tengah-tengah masyarakat. Sekarang mereka mengubah strategi dengan bersembunyi di hutan.

JAKARTA - Kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur yang dipimpin oleh Santoso masih eksis di Poso, Sulawesi Tengah.  Mereka kerap melakukan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News