Kapten Nurmantyo: Di Situ Terbakar Jiwa Korsa Saya

Kapten Nurmantyo: Di Situ Terbakar Jiwa Korsa Saya
Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo saat meresmikan produksi film TNI berjudul “Merah Putih Memanggil” di landasan Pangkalan Udara (Lanud) Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Jumat (28/4/2017). FOTO: Puspen TNI

jpnn.com, JAKARTA - Sang aktor dituntut berperan layaknya kesatria saat bermain di film bertema militer. Bukan hanya fisik prima, mental pun harus sekuat baja.

Maruli Tampubolon, Rio Dewanto, dan Rendy Kjaernett adalah tiga aktor yang pernah berperan sebagai tentara. Bagaimana pengalaman mereka?

Belakangan film-film bertema militer dan patriotisme meramaikan dunia perfilman tanah air. Terbaru, Merah Putih Memanggil saat ini sedang menjalani proses syuting. Salah seorang aktor yang bermain di dalamnya adalah Maruli Tampubolon.

Dalam film garapan TeBe Silalahi Pictures itu, pria kelahiran 26 Maret 1987 tersebut memerankan Kapten Nurmantyo.

Sang kapten memimpin para prajurit dari satuan elite TNI, yaitu Kopassus Angkatan Darat (AD), Marinir Angkatan Laut (AL), dan Paskhas Angkatan Udara (AU), dalam operasi pembebasan awak kapal Indonesia yang disandera teroris internasional.

Persiapannya tak main-main. Maruli beserta para aktor lainnya menjalani boot camp selama seminggu penuh di Mako Kopassus Cijantung dengan dipandu Satuan 81 Penanggulangan Teror. Selain training fisik, mereka dibekali pelatihan penggunaan senjata. Sebab, para aktor harus benar-benar menguasai skill prajurit.

”Bagaimana transisi penggunaan senjata, membidik sasaran, mengganti magazin tanpa melihat,” kata Maruli mencontohkan.

Proses syuting berlangsung mulai awal April. Pasukan elite TNI juga dilibatkan langsung dalam syuting, antara lain, Kopassus, Marinir, serta Kopaska (Komando Pasukan Katak).

Sang aktor dituntut berperan layaknya kesatria saat bermain di film bertema militer. Bukan hanya fisik prima, mental pun harus sekuat baja.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News