Karantina Bernilai Ekonomi
Oleh: Fadel Muhammad (Wakil Ketua MPR RI)

Padahal dibanding dengan Covid-19 yang tingkat kematiannya di dunia saat ini sebesar sekitar 2 persen, HIV/AIDS pernah memiliki tingkat kematian sebesar 47 persen di 2010.
Tren penurunan kasus harian Covid-19 memang tidak boleh disambut dengan euforia karena bagaimana pun ancamannya masih besar.
Terlebih penyebaran varian SARS-CoV-2 (penyebab Covid-19) lebih membahayakan karena lebih cepat menyebar, lebih mematikan, dan lebih bandel terhadap vaksin.
Namun, apakah kita harus tetap menunggu? Sampai kapan?
Disiplin Tinggi, Ekonomi Naik
Jika virus ini tidak mungkin hilang, kondisi seperti apa yang bisa dianggap normal sehingga kegiatan kehidupan kembali ke suasana normal?
Saat ini belum ada jawaban yang tepat karena masih liarnya tingkat penyebaran Covid-19.
Namun kita harus siap hidup berdampingan dengan virus ini dan berdampingan dengan mereka yang terinfeksi virus mungkin perlu terus dikampanyekan karena sulit ditawar.
Ide menarik dilontarkan Menparekraf Sandiaga Uno untuk mendorong ekonomi Bali, program karantina bisa dilakukan di hotel atau resor dengan pendekatan baru
- Stok Beras Melonjak, Waka MPR: Komitmen Presiden Prabowo Langsung Dibuktikan
- Memahami Gagasan Presiden Prabowo Tentang Mengurangi Ketergantungan dengan Negara Lain
- Hidayat Nur Wahid Serukan Konsistensi Perjuangkan Palestina Merdeka di Milad ke-23 PKS
- Beri Kuliah Program Doktor, Bamsoet Ingatkan Pentingnya Keseimbangan Demokrasi dan Hukum
- Waka MPR: Upaya Pemberdayaan Perempuan Bagian Langkah Strategis
- 3 Khasiat Pare, Ampuh Obati Penyakit Ini