Karet-Sawit Anjlok, Urung Kawin
Sabtu, 01 September 2012 – 11:50 WIB
Nah dua bulan terakhir saat harga komoditas perkebunan anjlok terjadi penurunan drastis angka perkawinan. Juli tercatat 76 peristiwa, dan Agustus saat harga mencapai titik nadir angka juga anjlok hingga hanya 35 peristiwa perkawinan.
"Padahal biasanya puasa dan lebaran tidak mempengaruhi jumlah perkawinan, bahkan setelah lebaran biasanya banyak perkawinan tapi sekarang hingga akhir agustus tidak terjadi. Mungkin orang lebih fokus bayar utang Bank sama kebutuhan hidup daripada kawin atau menikahkan anaknya," kata Maulana.
Sementara untuk angka perceraian di Kecamatan Sungai Lilin ternyata cukup tinggi dibandingkan Kecamatan lain di Kabupaten Musi Banyuasin. Data KUA Sungai Lilin, hingga akhir Agustus 2012 terjadi 55 kasus dimana 15 kasus diantaranya berhasil didamaikan.
"Penyebabnya ya itu, karena di Sungai Lilin banyak pendatang yang kesini bekerja. Mereka datang sistem kontrak, begitu kontrak habis mereka pulang meninggalkan istrinya yang umumnya warga sini, sebagai langkah antisipasi kita tidak lagi melayani orang yang mau nikah tanpa KTP dan KK yang jelas," tandasnya.(Kur)
SUNGAI LILIN - Jatuhnya harga jual sejumlah komoditas perkebunan seperti karet dan sawit ternyata berbanding lurus dengan angka perkawinan. Sejumlah
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Didukung Bupati Nina Agustina, Warga Indramayu Menghasilkan Cuan dari Kreasi Rajut
- Iduladha, Pemprov Sumsel Gelar Gerakan Berkurban Serentak, 16 Ribu Hewan Kurban Disembelih
- Kasus Bupati Halmahera Utara Kejar Mahasiswa dengan Parang Naik Penyidikan
- Sukarelawan Siaga Flobamora Siap Menangkan SPK- Andre Garu untuk Pimpin NTT 2024-2029
- Pendiri JHL Foundation dan KSAD Jenderal Maruli Meresmikan SMK Pertanian
- Menjelang Iduladha, KAI Divre III Palembang Berangkatkan Lebih dari 11 Ribu Penumpang