Karhutla Merajalela di Kalbar, ke Mana Sekda dan Gubernur?

Karhutla Merajalela di Kalbar, ke Mana Sekda dan Gubernur?
Kebakaran hutan di Kalimantan. Foto: Istimewa

Karhutla yang terjadi di Kalbar, dikatakan Ari, sebagian besar disebabkan oleh faktor manusia yang sengaja membakar.

''Potensi kejadian 99 persen karena manusia. Kalau alamnya relatif lebih sedikit, lagipula sekarang kemaraunya tidak terlalu keras,'' ungkapnya.

Untuk melakukan pemadaman di Kalbar, Manggala Agni KLHK bersama tim satgas yang terdiri dari TNI, Polri, Masyarakat Peduli Api (MPA), BPBD, pihak swasta, dan lainnya terus berjibaku memadamkan titik api di Kalbar.

Direktur Pengendalian Karhutla, KLHK, Raffles B. Panjaitan, mengatakan selain tim darat, pemadaman juga dilakukan lewat udara dengan helikopter.

Secara total se Indonesia telah dikerahkan 35 unit heli dari BNPB, KLHK, TNI AU, dan pihak swasta di lima Provinsi yang telah menetapkan status darurat karhutla.

Diantaranya yaitu 9 unit heli di Provinsi Riau, 16 unit heli di Sumsel, 5 heli di Kalbar (baru dideploy dari Riau 1 unit), 4 heli di Kalteng, dan 1 heli siaga di Jambi. Untuk mengendalikan meluasnya titik api, juga dilakukan langkah modifikasi cuaca dan water bombing.

Jumlah hotspot di Kalbar pernah mencapai puncaknya pada bencana karhutla tahun 2015, sebanyak 2.712 titik api berdasarkan satelit NOAA. Kemudian menurun pada tahun 2016 menjadi 1.576 titik, dan menurun drastis pada tahun 2017 dengan hanya 642 titik api menggunakan satelit yang sama.(*)


Sekda dan Gubernur Kalbar diminta untuk lebih serius mengendalikan hotspot melalui Satgas Karhutla.


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News