Karnaval TK Bercadar Binaan Kodim

Karnaval TK Bercadar Binaan Kodim
Siswa TK Kartika memakai kostum bercadar dan menenteng senjata mainan, Sabtu (18/8). Foto: Radfan Faisal/Radar Bromo

Memang bagaimana ceritan­ya bisa kejadian seperti itu?

Sekolahnya memang untuk karnaval 18 Agustus, sudah jadi tradisi dilakukan di Probolinggo. Dan memang biasanya mereka temanya banyak yang mengusung tema keagamaan, karena masyarakat sana dikenal sangat agamis. Kemudian dari pihak sekolah Persit, karena biayanya sudah sangat banyak, mengingat ada beberapa even yang harus dibiayai, maka wali murid dan komite sekolah sepakat, bahwa properti yang dimiliki dan telah digunakan tahun lalu untuk parade drum band sekolah itu, digunakan kembali untuk acara tersebut.

Parade drum band tahun lalu itu kebetulan temanya mirip dengan yang diusung sekarang. Jadi pertimbangannya praktis aja. Dari pembicaraan dengan kepsek yang saya tangkap itu maksud temanya perjuangan umat Islam dalam ikut merebut kemerdekaan. Makanya kostum­nya dipadukan dengan bendera merah putih di depan, kemudian diikuti ka’bah, lalu ada kostum yang menggambarkan raja sal­man dan istri, di mana di bela­kang ada pengawal raja.

Kalau seperti itu kenapa kemudian sampai ada yang pakai cadar?

Jadi di belakang raja tadi kan ada pengawalnya. Nah, pengawalnya itu yang jadi masalah. Karena murid tk-nya kan ke­banyakan perempuan. Makanya mereka bingung pengawalnya perempuan pakaiannya apa. Kemudian muncul ide pakai cadar ini. Ide itu sebetulnya sangat spontan, dan tidak ada maksud apa-apa.

Kemarin saya tanya dinas kebudayaan di sana yang hadir, apakah itu menimbulkan kere­sahan. Kata mereka tidak ada sama sekali. Justru mereka kaget kenapa menimbul keresahan di luar sana. Jadi terlalu jauh sebetulnya kalau kita sampai interpretasikan ke menanamkan radikalisme. Karena memang sama sekali tidak ada kaitannya dengan itu.

Betul-betul tidak ada niat menyebarkan radikalisme?

Saya kunjungan ke sana seko­lahnya bagus kok. Kan di bawah binaan Kodim, makanya nasionalismenya sangat kental di sana. Cuma kemarin peserta didiknya hanya ada 55 orang, padahal fasilitasnya bagus. Oleh karena itu saya mengusulkan untuk merekrut anak yang tidak mampu di sekitar. Tarik mereka masuk untuk dijadikan peserta didik di sekolah itu. Saya beri bantuan agar bisa tarik paling tidak 100 siswa. (RMOL/JPNN)


Karnaval Siswa TK Bercadar mendapat protes keras dari organisasi kepemudaan karena dianggap sebagai bibit radikalisme.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News