Kartu Jamkesmas Ditarik, Warga Mengeluh

Kartu Jamkesmas Ditarik, Warga Mengeluh
Kartu Jamkesmas Ditarik, Warga Mengeluh
Dari penghasilannya sebagai kuli panggul itulah ia membesarkan anaknya seorang diri, karena ia sudah lama bercerai. ’’Saya tidak tahu nanti mau dapat uang dari mana untuk sekolah anak saya,” katanya.

Anak semata wayangnya itu menjadi satu-satunya harapan hidupnya. Untuk itu ia berkeinginan menyekolahkannya sampai ke perguruan tinggi. Namun mahalnya biaya pendidikan, menyurutkan semangat Supiah untuk bisa memasukkan anaknya ke sekolah tinggi. ’’Untuk masuk SMP saja sekarang mahal, apalagi SMA makin susah. Kalau tidak punya uang ya tidak bisa masuk,” katanya.

Hal serupa dialami Usmiati, warga Tohpati lainnya. Meskipun kesejahteraan keluarga belum meningkat, ia sudah tidak mendapatkan kartu jamkesmas. ’’Kami berharap pemerintah bisa memberikan kami kartu itu lagi,” harapnya. (cr-ili)

MATARAM-Beberapa warga yang tidak mendapatkan kartu jaminan kesehatan masyarakat (jamkesmas) mulai mengeluh. Meski kesejahteraan mereka tidak kunjung


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News