Kartu Jamkesmas Ditarik, Warga Mengeluh
Senin, 18 Maret 2013 – 07:34 WIB
Dari penghasilannya sebagai kuli panggul itulah ia membesarkan anaknya seorang diri, karena ia sudah lama bercerai. ’’Saya tidak tahu nanti mau dapat uang dari mana untuk sekolah anak saya,” katanya.
Anak semata wayangnya itu menjadi satu-satunya harapan hidupnya. Untuk itu ia berkeinginan menyekolahkannya sampai ke perguruan tinggi. Namun mahalnya biaya pendidikan, menyurutkan semangat Supiah untuk bisa memasukkan anaknya ke sekolah tinggi. ’’Untuk masuk SMP saja sekarang mahal, apalagi SMA makin susah. Kalau tidak punya uang ya tidak bisa masuk,” katanya.
Hal serupa dialami Usmiati, warga Tohpati lainnya. Meskipun kesejahteraan keluarga belum meningkat, ia sudah tidak mendapatkan kartu jamkesmas. ’’Kami berharap pemerintah bisa memberikan kami kartu itu lagi,” harapnya. (cr-ili)
MATARAM-Beberapa warga yang tidak mendapatkan kartu jaminan kesehatan masyarakat (jamkesmas) mulai mengeluh. Meski kesejahteraan mereka tidak kunjung
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Sumsel Juara Umum Kendaraan Hias HUT Dekranas, Pj Gubernur Agus Fatoni: Ini Kebanggaan
- Nilai Peserta Tes CPNS 2021 Sorsel Dirilis di Akun Resmi BKN Manokwari
- Jasad Penjual Telur yang Tenggelam di Sungai Ogan Sumsel Belum Ditemukan
- Penjual Telur Tenggelam di Sungai Ogan, Basarnas Bergerak
- Imigrasi Surabaya Tangkap DPO Polda NTT dan AFP dalam Kasus TPPO
- Innalillahi, Penjual Telur Tenggelam di Sungai Ogan, Begini Kejadiannya