Karya Ilmiah jadi Ganjalan Guru Naik Tingkat

Karya Ilmiah jadi Ganjalan Guru Naik Tingkat
Salah satu guru di SMAN 1 Boyolangu sedang mengajar kemarin. Foto: DHARAKA R. PERDANA/Radar Tulungagung/JPNN.com

jpnn.com, TULUNGAGUNG - Dari 29 guru di Tulungagung, Jatim, yang mengajukan naik tingkat, hanya enam saja yang lolos.

Diduga biang kerok kegagalan adalah belum lengkap dan terpenuhinya semua persyaratan.

“Sebenarnya ada cukup banyak yang mengajukan kenaikan tingkat, namun hanya sebagian kecil yang lolos,” kata Kepala Cabang Dinas Pendidikan Jawa Timur wilayah Tulungagung Solikin kemarin (31/8).

Menurut dia, salah satu pemicu yang kerap menjadi batu sandungan adalah karya ilmiah guru yang menginginkan kenaikan tingkat.

Karena ini bisa menambah kredit poin guru bersangkutan jika terpublikasi dengan benar. Khususnya termuat di media massa untuk mendapatkan uji publik terhadap artikel yang dibuat. “Hal ini juga harus diperhatikan dengan seksama,” tegasnya.

Mantan Kepala SMPN 2 Ngunut ini mengakui, segala persyaratan yang dimiliki 23 guru yang gagal lolos kenaikan tingkat ini nyaris tidak memiliki masalah.

Bahkan poin yang didapatkan pun hanya kurang sedikit untuk mencapai standar yang ditentukan. Sedangkan enam guru yang lolos, sudah bisa memenuhi persyaratan wajib yang dipatok dari provinsi.

“Setahu saya, kurangnya hanya sekitar dua poin saja. Dan ini ditemukan pada karya ilmiah yang belum terpublikasikan,” ujarnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News