Karyawati Panti Pijat Tewas di Depan Kekasih dan Dua Temannya

Karyawati Panti Pijat Tewas di Depan Kekasih dan Dua Temannya
Ilustrasi. Foto: pixabay

Melihat hal tersebut, Fitri mendesak Dasta untuk memberitahukan apa yang telah ia lakukan sampai merasa mual yang hebat. Kepada Fitri, Dasta mengaku telah meminum 20 butir obat yang baru ia beli dari apotek. Tak hanya itu, setelah menenggak 20 butir obat, Dasta meminum sekaleng Sprite. "Saya mau marah, tapi saya lihat dia kesakitan. Jadinya saya bingung juga,” kata Fitri.

Dengan kalimat yang mulai terbata, Dasta mengatakan alasannya menenggak 20 butir obat adalah untuk menenangkan diri. Dasta mengaku pusing, dan tertekan. Setelah mengatakan perasaannya pada Fitri, Dasta kembali mengerang. Ia mengatakan kerongkongannya sakit dan serasa terbakar. 

Dalam hitungan detik, Dasta telah mengejang. Mulutnya mulai mengeluarkan sedikit busa. Fitri dan Prastika lalu panik. Mereka meminta kekasih Dasta, Fahmi, untuk membawa Dasta ke RSUD. Namun, Fahmi tampak ketakutan melihat kondisi Dasta. Ia tak segera mengambil keputusan untuk membawa Dasta ke RSUD.  

“Setelah berdebat lama, baru Dasta kami bawa ke RSUD, sayang dia sudah kritis,”kata Fitri, yang merupaka teman kerja Dasta di Panti Pijat Diamond.

Tiba di RSUD Sele be Solu, pihak medis langsung memberikan pertolongan pertama pada Dasta. Menurut tim medis, saat tiba di RSUD kondisi Dasta sudah sangat kritis. Denyut nadinya nyaris tak ada. Namun, tim medis mengupayakan dengan memberikan kejut jantung kepada Dasta. Namun sayang, nyawa Dasta tak dapat tertolong. Matanya terpejam untuk selamanya.

“Waktu tiba di RSUD ini, bisa dibilang dia sudah meninggal. Nadinya sangat lemah. Kami upayakan untuk menyelamatkan nyawanya. Kami pompa, kejut jantung, tapi tidak ada respon dari jantung,” kata salah satu tim medis RSUD Sorong.

Kapolsek Sorong Timur, AKP Prabowo Sudarto,SH, MH, mengungkapkan pihaknya telah memeriksa sejumlah saksi, termasuk kekasih korban. Dari keterangan saksi, dan hasil visum pihaknya menyimpulkan korban meninggal akibat over dosis. “Tidak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Jadi korban tewas akibat over dosis obat malaria,” kata Prabowo.

Pengelola panti pijat Diamond, Arif, mengatakan selama hampir dua bulan bekerja dengannya Dasta memiliki sikap yang baik dan sopan. Sebelum mengakhiri hidupnya, Dasta juga tidak tampak memiliki masalah. Ia terlihat biasa, ceria, saat bekerja. “Dia sebagai pegawai pemijat di Diamond. Dan saya lihat dia tidak ada masalah apa-apa. Tidak tahu ya kalau urusan pribadi,” kata Arif.

SORONG - Nasib nahas menimpa Dasta Jurniarnita (19), gadis yang bekerja di Panti Pijat Diamond, Jl. Victory Km 10, Sorong, Papua Barat. Dasta

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News