Kasino dan Produsen Mesin Poker Australia Digugat Pecandu Judi

Di luar pengadilan, CEO Asosiasi Teknologi Permainan, Ross Ferrar, mengatakan bahwa industri ini berdiri dengan "integritas produknya".
"Mereka diatur dan dirancang dengan ketat, mereka mematuhi standar nasional, mereka dipantau di lapangan untuk memastikan mereka tetap patuh," jelas Ferrar.
Menurut Departemen Layanan Sosial (DSS), warga Australia menghabiskan lebih dari $ 19 miliar (atau setara Rp 190 triliun) untuk judi pada tahun 2014-2015, dengan $ 13 miliar (atau setara Rp 130 triliun) di antaranya dihabiskan untuk bermain mesin poker.
Satu dari enam orang yang rutin bermain mesin poker memiliki masalah perjudian yang parah, menurut statistik DSS.
Tapi Ferrar membela industri ini, mengatakan bahwa mereka mematuhi peraturan, termasuk tindakan perlindungan konsumen dan memberikan informasi yang memadai bagi pemain untuk membuat keputusan secara sadar.
"Selama beberapa dekade, industri ini telah bekerja dengan berbagai tempat, pemerintah dan masyarakat untuk menerapkan langkah-langkah yang tidak akan Anda lihat di luar Australia," sebutnya.

ABC News: Karen Percy
Informasi mesin seharusnya mewakili rintangan
Kepala keadilan sosial di firma hukum Maurice Blackburn, Jennifer Kanis, mengatakan bahwa Guy tidak ingin merusak industri judi, namun ingin menyoroti praktik industri tersebut.
- Dunia Hari Ini: Setidaknya Delapan Orang Tewas Setelah Serangan India ke Pakistan
- Industri Alas Kaki Indonesia Punya Potensi Besar, Kenapa Rawan PHK?
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Mungkinkah Paus Baru Datang dari Negara Non-Katolik?
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM