Kasus Hepatitis Akut Meluas, Kemendikbudristek Perlu Antisipasi
Di Kawasan Asia, Jepang juga telah melaporkan kasus serupa.
Menurut Huda, banyak spekulasi terkait pemicu kasus ini. Ada analisa yang mengkaitkan dengan dugaan model platform vaksinasi Covid-19 tertentu, meskipun demikian kita tunggu saja proses penelitian oleh lembaga terkait.
“Kami minta ada antisipasi khusus di lingkungan pendidikan karena wabah ini menular dan di Indonesia telah memicu korban jiwa,” katanya.
Poltikus PKB ini mengungkapkan saat ini ada euforia seiring terus melandainya kasus Covid-19.
Ketaatan terhadap protokol kesehatan cenderung menurun termasuk di lingkungan sekolah. Situasi ini tentu mengkhawatirkan jika kemudian kasus hepatitis akut ini terus meluas.
Menurut Huda, model penularan kasus hepatitis ini terutama melalui makanan, pertukaran air ludah secara tidak langsung, hingga pola hidup yang tak bersih.
“Seiring melandainya kasus Covid-19 saat ini banyak kantin sekolah yang sudah kembali buka, pemakaian masker yang cenderung menurun, hingga budaya saling bertukar makanan dan minuman antarsiswa yang harus diwaspadai menjadi media penularan kasus hepatitis akut ini,” katanya.
Kemendikbudristek, lanjut Huda bisa berkoordinasi dengan Kemenkes dan Pemda untuk melakukan sosialisasi masif ke sekolah-sekolah.
Kemendikbudristek diminta perlu melakukan antisipasi sejak dini terkait meluasnya kasus hepatitis akut di kalangan anak-anak.
- Banyak Guru Terjerat Pinjol, Kemendikbudristek Optimalkan Formasi PPPK 2024
- 9 Siswa Tewas, Kemendikbudristek Diminta Moratorium dan Mengubah Konsep Study Tour
- 150 Satuan Pendidikan Vokasi Ikut Business Matching, 29 Perusahaan Buka Peluang
- Baru 26 Pemda Cairkan TPG, Dirjen Nunuk Turun Tangan, Instruksinya Tegas
- Kemendikbudristek & Markoding Luncurkan Program Perempuan Inovasi 2024, Ada Dian Sastro
- Seleksi PPPK 2024 Hanya untuk P1? Dirjen Nunuk Beri Informasi